Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran Cepat Saji Ini Tak Lagi Gunakan Sedotan Plastik

Kompas.com - 12/11/2018, 19:13 WIB
Citra Fany Samparaya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - McDonald’s Indonesia menambah daftar panjang perusahaan yang ikut berkontribusi terhadap lingkungan hidup yang lebih baik dengan menghentikan pemakaian sedotan plastik.

Mulai hari ini, Senin (12/11/2018) McDonald’s Indonesia memulai gerakan #Mulaitanpasedotan yang bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah plastik dengan tidak lagi menyediakan dispenser sedotan plastik secara serentak di 189 gerai McDonald’s di seluruh Indonesia.

McDonald’s tidak akan memberikan sedotan plastik kepada pembeli, terkecuali pembeli meminta dengan alasan khusus.

“Sedotan ini masih bisa didapatkan di kasir dengan alasan khusus atau pembeli memang membutuhkan sedotan. Tapi penggunaan sedotan masih digunakan dibeberapa minuman yang ada di McCafe, seperti Mc Float. Untuk itu kita memulai dengan minuman yang mudah diimplementasikan seperti soft drink, air mineral, milo,” kata Sutji Lantika, Associate Director of Communication McDonald’s Indonesia dalam jumpa pers gerakan #Mulaitanpasedotan di McDonald’s Sarinah, Jakarta, Senin (12/11/2018).

Baca juga: 5 Sajian Baru Cita Rasa Asia di McDonalds Indonesia, Sudah Coba?

#Mulaitanpasedotan adalah langka awal McDonald’s menuju perubahan di masa depan. McDonald’s berkomitmen untuk terus mencari solusi yang lebih ramah lingkungan untuk semua kemasan produk dan meminimalkan penggunaan plastik.

Selain itu, gerai makanan cepat saji ini ingin meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai masalah lingkungan yang berdampak besar bagi dunia.

“McDonald’s Indonesia berharap gerakan ini akan mendorong masyarakat untuk berkontribusi dalam melindungi lingkungan. Kami mengajak semua orang mengambil langkah kecil untuk mengubah kebiasaan dengan tidak lagi menggunakan sedotan plastik dengan membantu mengurangi jumlah sampah plastik,” kata Sutji.

Novrizal Tahar, Direktur Pengelolaan Sampah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam jumpa pers mengatakan jika ada ketakutan baru persoalan sampah plastik.

“Ini (sampah) kalau masuk ke laut baru bisa terurai pulujan bahkan ratusan tahun. Ini bisa dilihat dampaknya yang mengancam ekosistem dari film dan foto yang ada. Ini juga dapat membahayakan kesehatan dalam bentuk mikroplastik. Oleh sebab itu ini langkah besar dan tentu diharapkan dapat menginspirasi semua restoran untuk melakukan yang sama. Sehingga kita bisa mengurangi sampah plastik,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com