Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Flores, Menabur Jagung di Limbu Mbupu Lea dan Amu

Kompas.com - 13/11/2018, 13:29 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Tak lama sesudah itu, tetua adat Suku Lowa yang sudah dipercayakan menyampaikan tutur adat untuk meminta restu leluhur dalam alam semesta dan Sang Pencipta agar merestui ritual Kebhu tersebut di tahun ini.

“Darah ayam diteteskan di Watu Nurung (batu sesajian) bersama dengan jagung halus untuk dipersembahkan kepada leluhur sebagai penjaga Limbu Mpubu Lea dan Amu, alam semesta dan Sang Pencipta agar saat melaksanakan ritual Kebhu di muara itu bisa menangkap ikan dan biota lainnya oleh ratusan warga yang masuk di dalam kolam tersebut,” jelasnya.

Keturunan Langsung dari Lowa Ngurumoma

Donatus Jimung bersama Mamanya dan Keluarga Suku Lowa lainnya menuturkan, kisah yang diwariskan oleh orangtua dan leluhur Suku Lowa di Kampung Munting bahwa Suku Lowa yang berada di kampung itu merupakan keturunan langsung dari leluhur pertama mereka yang dikenal nama Ngurumoma.

Dikisahkan bahwa Ngurumoma merupakan manusia raksasa di suku tersebut. Ngurumoma dikenal dengan pagat lima jua atau manusia raksasa yang memiliki lebar pinggang tujuh jengkal.

“Ini kisah terus menerus dikisahkan oleh orangtua kami. Orangtua kami memperoleh kisah ini dari leluhur di Suku Lowa di Kampung Munting. Anggota Suku Lowa dilarang makan daging dengan darah. Kecuali makan ikan saat ritual adat berlangsung. Seperti saat seorang anggota suku meninggal dunia maka seluruh anggota keluarga Suku Lowa tidak boleh makan daging berdarah,” jelasnya.

Mama Edeltrudis Anggo kepada Kompas.com di pinggir Limbu Mpubu Lea dan Amu mengisahkan, beberapa tahun lalu saat ritual Kebhu dilaksanakan di Limbu Mpubu Lea dan Amu, ratusan warga yang turun di kolam berhasil menangkap ikan dan biota lainnya.

Ikan yang ada di kolam diantaranya Ikan Mbahu (bahasa rongga) atau Ikan Belana, Tangka Lere, Pipi tea, Kalamango atau kepiting besar, Elo (bahasa Rongga) atau belut, ana Mbo (bahasa Rongga) atau Ipun.

“Kami biasa menangkap ikan dan berbagai biota lainnya di kolam Mpubu Lea dan Amu saat ritual Kebhu dilangsungkan. Ritual ini hanya dilaksanakan setengah hari yang diatur oleh ahli waris Suku Lowa,” kata Mama Edeltrudis Anggo.

Ibu Hamil Dilarang Masuk Kolam

Mama Edeltrudis Anggo menjelaskan, saat ritual Kebhu dilangsungkan, seorang ibu hamil dilarang masuk kolam. Apabila ada seorang ibu hamil masuk dalam kolam maka ratusan warga tidak mendapatkan ikan dan biota lainnya saat ritual itu dilangsungkan. Ikan dan biota lainnya kosong di kolam Mpubu Lea dan Amu. Masih banyak lagi aturan-aturan adat yang harus ditaati.

Ratusan warga dari 7 desa dan berbagai etnis mengikuti tradisi Kebhu di Muara Limbu Lea, Nangarawa, Desa Bamo, Kota Komba, Manggarai Timur, Flores, NTT, Minggu (28/10/2018). KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Ratusan warga dari 7 desa dan berbagai etnis mengikuti tradisi Kebhu di Muara Limbu Lea, Nangarawa, Desa Bamo, Kota Komba, Manggarai Timur, Flores, NTT, Minggu (28/10/2018).
“Banyak hal yang harus ditaati warga saat mengikuti ritual Kebhu. Selain itu alat tangkap tradisional yang dipakai adalah Ndala adat (jala adat), Sosa, alat tangkap ikan dan udang yang terbuat dari bambu, Ndai (sejenis kelambu adat), dan lain sebagainya,” katanya.

Merayakan Sumpah Pemuda di Limbu Mpubu Lea dan Amu

Ino Sengkang dan Stefanus Selasa bersama dengan ratusan pemuda dari tujuh desa di kawasan Selatan dari Kabupaten Manggarai Timur bersama dengan wartawan Kompas.com, sejumlah Pastor dan Frater Tahun Orientasi Pastoral dan siswa Seminari Pius XII Kisol merayakan Sumpah Pemuda di Limbu Mpubu Lea dan Amu.

Cara merayakan Sumpah Pemuda dengan mengamati dan melihat langsung ritual Kebhu yang ramah lingkungan dan penuh persaudaraan.

Pastor Edo Sateng, Pr kepada Kompas.com, Minggu (28/11/2018), mengatakan dirinya bersama siswa Seminari Pius XII Kisol serta sejumlah Frater TOP (tahun orientasi Pastoral) sebagai calon imam Katolik melihat dan menyaksikan langsung bagaimana ritual Kebhu dilaksanakan oleh Suku Lowa dan ratusan warga.

Ahli waris Ritus adat Kebhu, Donatus Jimung bersama keluarganya melaksanakan ritus adat di Watu Nurung Suku Lowa di bawah pohon Punange atau pohon asam di Kampung Nangarawa, Minggu (28/10/2018). KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Ahli waris Ritus adat Kebhu, Donatus Jimung bersama keluarganya melaksanakan ritus adat di Watu Nurung Suku Lowa di bawah pohon Punange atau pohon asam di Kampung Nangarawa, Minggu (28/10/2018).
"Bersama dengan itu, kami merayakan Sumpah Pemuda di Limbu Mpubu Lea dan Amu dengan cara mengamati keunikan ritual Kebhu di kolam Mpubu Lea dan Amu," katanya.

Ino Sengkang dan Stefanus Selasa mengungkapkan ritual Kebhu sangat mistis dan ramah dengan lingkungan. “Sungguh terasa mistis pelaksanaan Ritual Kebhu yang dilangsungkan oleh Suku Lowa di Manggarai Timur,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Travel Update
Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Travel Update
Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Travel Update
Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Travel Update
DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

Travel Update
Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Travel Update
Spot Foto di Taman Sejarah Bandung, Foto Bersama Wali Kota

Spot Foto di Taman Sejarah Bandung, Foto Bersama Wali Kota

Jalan Jalan
Pembangunan Gereja Tertinggi di Dunia Hampir Rampung Setelah 144 Tahun

Pembangunan Gereja Tertinggi di Dunia Hampir Rampung Setelah 144 Tahun

Travel Update
Harga Tiket Menara Eiffel di Perancis Akan Naik 20 Persen per Juni

Harga Tiket Menara Eiffel di Perancis Akan Naik 20 Persen per Juni

Travel Update
Roma Akan Bangun Jalur Ramah Pejalan Kaki di Sekitar Area Bersejarah

Roma Akan Bangun Jalur Ramah Pejalan Kaki di Sekitar Area Bersejarah

Travel Update
Usai Turbulensi Fatal, Singapore Airlines Ubah Aturan Makan di Pesawat

Usai Turbulensi Fatal, Singapore Airlines Ubah Aturan Makan di Pesawat

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terkini TMII, Tempat Wisata Favorit di Jakarta

Harga Tiket Masuk Terkini TMII, Tempat Wisata Favorit di Jakarta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com