Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Kolo Kabe di Kampung Mesi Flores

Kompas.com - 25/10/2018, 14:16 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

RANAKOLONG, KOMPAS.com — Kaum perempuan bersama dengan kaum laki-laki dari lima rumah adat, Mbaru Gendang di Kampung Mesi, Desa Ranakolong, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur, bangun pagi-pagi.

Anggota suku dari lima Mbaru Gendang, rumah adat yang berada dalam wilayah tanah ulayat Suku Sulit masing-masing mempersiapkan berbagai keperluan untuk melaksanakan tradisi Kolo Kabe tahunan di pusat kampung Mesi.

Kaum laki-laki sesuai kesepakatan bersama bergegas mengambil bambu muda, kayu api dan sebagiannya mempersiapkan tungku api untuk membakar Kolo atau nasi bambu. Sementara kaum perempuan menyiapkan berbagai keperluan lain seperti beras, menyiapkan hidangan minuman kopi untuk ratusan warga yang mengikuti tradisi tahunan ini.

Baca juga: Mengenal Musik Tiup Bambu Bombardom di Kampung Gurusina

Kelima Mbaru Gendang, rumah adat di Kampung Mesi di wilayah tanah ulayat Suku Sulit, diantaranya Suku Sulit (tuan tanah, pemilik tanah ulayat), Suku Ka’e, Suku Lenang, Suku Mokol dan Suku Sulit Perwalang. Kelima Mbaru Gendang itu bersama-sama melaksanakan tradisi Kolo Kabe di pusat Kampung Mesi.

Arti Kolo Kabe

Teno Suku Sulit di Kampung Mesi yang juga sebagai pemilik tanah ulayat Suku Sulit, Damianus Abu kepada Kompas.com, Senin (22/10/2018) di rumah gendang Suku Sulit menjelaskan, tradisi Kolo Kabe merupakan tradisi permulaan musim tanam di ladang di wilayah ulayat Suku Sulit di Kampung Mesi.

Baca juga: Kukih Serabe, Kuliner Khas Kaum Perempuan di Flores Barat

Kolo Kabe merupakan sebagai awal kalender pertanian untuk menandakan mulainya musim tanam di lahan-lahan kebun ladang di wilayah tanah ulayat Suku Sulit. Jadi biasanya kalender pertanian orang Manggarai Timur yang memiliki lahan-lahan perkebunan ladang dimulai dari bulan September dan berakhir di bulan Februari setiap tahunnya.

Jika tradisi ini tidak dilaksanakan maka anggota suku dari lima rumah gendang di wilayah tanah ulayat Suku Sulit tidak mengolah lahan ladang dalam setahun. Warga dari lima suku ini dilarang secara adat untuk menanam berbagai jenis tanaman, seperti padi dan jagung dan lainnya di wilayah tanah ulayat Suk Sulit.

Aturan lisan ini ditaati oleh seluruh anggota suku dari lima rumah gendang itu. Jika melanggar aturan adat maka anggota suku yang masih mengerjakan lahan pertanian untuk menanam padi dan jagung dan jenis tanaman lainnya dikenakan denda adat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com