CARITA, KOMPAS.com - Aroma rempah semerbak ketika Chef Mahdi membuka penutup panci besar berisi angeun lada. Dalam bahasa Sunda, "angeun" berarti sayur, dan "lada" berarti pedas.
Melihat ke dalam panci, angeun lada berupa sayur berkuah bening dengan warna sedikit kemerahan.
Chef Mahdi meletakkan beberapa potongan tomat segar dan daun bawang ke dalam sebuah mangkuk. Kemudian ampas angeun lada yang berupa potongan daging sapi diletakkan di atasnya.
Baca juga: Ke Jember, Jangan Lupa Berburu Mi Rasa Buah dan Sayur...
Sebagai langkah terakhir Chef Mahdi mengguyurkan kuah bening beraroma sedap itu di atas potongan daging sapu, tomat, dan daun bawang.
"Coba teh icip angeun ladanya, ini sayur khas Banten," ujar Mahdi di Mutiara Carita Cottages, Senin (11/2/2019).
KompasTravel kemudian mencicip angeun lada mulai dari kuahnya. Rasa pedas yang berasal dari serai, serta aroma menyengat dari lengkuas, kemiri, dan kencur terasa begitu dominan.
Baca juga: Sayur Becek, Ikon Kuliner Baru di Kabupaten Grobogan
Kuah bercampur kaldu dari rebusan daging sapi membuat perpaduan rasa angeun lada sangat nikmat.
Kemudian KompasTravel mencoba melahap kuah angeun lada dengan potongan daging sapi yang dimasak sempurna sehingga memiliki tekstur yang empuk. Rasanya betul-betul pas.
Berbagai rempah tampaknya juga merasuk sempurna di dalam daging sapi. Sehingga jika kita menikmati daging tanpa kuah, rasanya tetap nikmat.
Saat menikmati lezatnya angeun lada, tiba-tiba Saya menyadari ada aroma berbeda yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.