Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Air Terjun Jumog Karanganyar, Simak 4 Tips Ini

Kompas.com - 15/03/2019, 21:49 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com – Berkunjung ke air terjun untuk mengisi liburan memang sebuah pilihan yang tepat. Terlebih jika air terjun berada di kawasan pergunungan berhawa sejuk. Kesegaran air terjun dan kesejukan udara seolah berkolaborasi menghilangkan penat.

Baca juga: Ide Liburan! Menikmati Kesejukan dan Kesegaran Air Terjun Jumog

Salah satu air terjun yang bisa dikunjungi adalah Jumog. Air terjun ini terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabutaten Karanganyar. Air Terjun Jumog saat ini juga menjadi salah satu obyek wisata favorit di Karanganyar.

Jika hendak berkunjung ke Air Terjun Jumog, ini dia 4 tipsnya:

1. Bawa Baju Ganti

Berkunjung ke air terjun tidaklah lengkap jika belum merasakan kesegaran airnya. Termasuk di Air Terjun Jumog, rasanya akan rugi jika tidak turut merasakan air pergunungan yang dingin dan sejuk.

Agar leluasa menikmati kesejukan dan kesegaran air terjun, lebih baik jika membawa baju ganti. Bermain air tanpa khawatir basah tentu membuat keseruan semakin bertambah karena bisa berganti dengan baju kering setelah puas.

Baca juga: 4 Aktivitas Menarik saat Berwisata ke Air Terjun Jumog Karanganyar

Baju ganti juga hendaknya tetap dibawa andai hanya ingin sekadar menyentuh dan mencuci muka dengan air terjun. Hal itu untuk mengantisipasi kejadian seperti terpeleset yang menyebabkan pakaian menjadi basah.

2. Datang pagi atau ketika hari kerja

Wisatawan sedang menikmati suasana di bawah aliran Air Terjun JumogKompas.com/Anggara Wikan Prasetya Wisatawan sedang menikmati suasana di bawah aliran Air Terjun Jumog

Air Terjun Jumog yang menjadi salah satu obyek wisata favorit di Karanganyar, membuatnya banyak dikunjungi wisatawan, terlebih ketika hari libur. Jumlah pengunjung bisa mencapai ratusan orang saat libur panjang.

Oleh karena itu, lebih baik jika datang ketika hari masih pagi atau pukul 08.00 WIB saat air terjun baru buka. Saat masih pagi, pengunjung masih belum begitu banyak. Jika ingin agak sepi, berkunjung ketika hari kerja bisa dilakukan.

Baca juga: Jelajah Air Terjun Sekar Langit, Tempat Jaka Tarub Bertemu Bidadari

Menikmati alunan alam berupa nyanyian air terjun akan lebih bisa dilakukan ketika sepi kunjungan. Bagi pencinta fotografi, teknik long exposure akan lebih leluasa dilakukan saat sepi untuk mendapat lanskap air terjun dengan aliran yang lembut.

3. Datang ketika cuaca cerah

Perjalanan wisata akan lebih menyenangkan jika dilakukan saat cuaca cerah. Selain itu, ketika hujan turun sangat lebat, ada kemungkinan kawasan Air Terjun Jumog akan ditutup untuk alasan keselamatan.

Baca juga: Menjelajah Banyu Tibo, Pantai dengan Air Terjun Tepi Laut di Pacitan

Cuaca cerah pun menjadi berkah tersendiri bagi pencinta fotografi. Hal itu karena warna air terjun dan tanaman jikau di sekitarnya akan semakin cerah jika matahari bersinar cerah.

4. Tetap menjaga kebersihan lokasi

Menikmati cemilan atau bersantap sambil menikmati suasana asri Air Terjun Jumog tentunya sangat menyenangkan. Namun hendaknya tidak lupa pula untuk membuang sampah pada tempatnya.

Baca juga: Jogja Juga Punya Air Terjun Tepi Laut!

Membuang sampah sembarangan, terlebih di titik air terjun tentunya akan merusak keindahannya. Selain itu, aliran sungai dari air terjun juga mengarah ke areal pertanian sehingga harus senantiasa dijaga kebersihannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com