4. Jangan memakai sepatu atau kaus kaki di tempat suci
Kaus kaki yang bersih dan tidak berbau mungkin masih bisa dikenakan ketika masuk ke dalam masjid di Indonesia. Namun di tempat-tempat suci Myanmar seperti pagoda atau kuil, hal itu tidak bisa dilakukan.
Telah tersedia tempat untuk meletakkan sepatu atau kaus kaki ketika akan memasuki tempat-tempat suci di Myanmar. Meski demikian, ada beberapa tempat yang tidak nyaman untuk berjalan tanpa alas kaki sehingga tentunya harus berhati-hati saat melangkah.
5. Jangan sembarangan memakai gambar Buddha
Menggambarkan citra Buddha secara tidak pantas di Myanmar bisa menyebabkan konsekuensi yang parah. Pada tahun 2015 silam, warga negara Selandia Baru dipenjara sekitar 10 bulan karena menggambarkan Buddha memakai earphone dalam iklan.
Berita tentang kasus itu menjadi headline beberapa berita internasional. Selain itu, ini juga membuktikan keseriusan Myanmar pada orang yang melakukan penistaan ajaran agama.
Baca juga: 5 Aktivitas Menarik yang Bisa Dilakukan saat Berlibur ke Singapura
Gambar Buddha dalam bentuk tato haruslah ditutupi. Gambar Buddha pada pakaian juga tidak diperkenankan di Myanmar. Berpose tidak pantas dengan patung Buddha juga jangan sampai dilakukan.
6. Jangan mulai percakapan kontroversial
Masyarakat Myanmar memang ramah untuk diajak berbicara. Namun, ada beberapa topik kontroversial yang sebaiknya dihindari. Politik, mantan rezim militer, krisis Rohingya, perbedaan etnis, dan penistaan agama merupakan topik sensitif di sana.
Hindari memulai membahas topik-topik tersebut saat mengobrol dengan masyarakat Myanmar. Lebih baik jika topik sensitif itu dimulai oleh lawan bicara sebagai orang asli Myanmar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.