Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantunan Doa Para Peziarah "Logu Senhor" di Gereja Tua Sikka

Kompas.com - 21/04/2019, 09:28 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) tentu tidak hanya memiliki aneka wisata alam, tradisi budaya, dan sejarah. Kabupaten Sikka juga memiliki tradisi religi yang sudah menjadi acara tahunan.

Tradisi religi itu dinamakan Logu Senhor. Tradisi ini telah berjalan sejak abad ke-16 di Gereja Santo Ignatius Loyola (Gereja Tua Sikka) Kampung Sikka, Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka.

Logu Senhor berarti berjalan di bawah usungan Salib Senhor sambill membawa lilin yang bernyala di tangan sambil menyampaikan intensi khusus kepada Tuhan Yesus yang wafat pada hari itu.

Baca juga: Basarnas Maumere Siaga dalam Prosesi Laut Semana Santa di Larantuka

Tradisi Logu Senhor ini dilaksanakan setelah perayaan Paskah pada malam Jumat Agung.

Kali ini, Kompas.com berkesempatan mengikuti perayaan misa Jumat Agung di Gereja Tua Sikka. Di gereja inilah tempat prosesi Logu Senhor berlangsung.

Baca juga: 3 Destinasi Wisata Unik dan Menarik di Kabupaten Sikka

Misa Jumat Agung di Gereja Tua Sikka selesai pada pukul 20.00. Ada umat yang langsung pulang, ada pula yang bertahan di halaman gereja.

"Mereka yang bertahan ini mau mengikuti prosesi Logu Senhor. Kalau mau ikut, kita harus daftar dahulu," kata Mario Sina, teman jurnalis yang mengajak saya menyaksikan prosesi Logu Senhor ini.

Para peziarah mengikuti prosesi Logu Senhor di Gereja Santo Ignatius Loyola (Gereja Tua Sikka), Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2019) malam.KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Para peziarah mengikuti prosesi Logu Senhor di Gereja Santo Ignatius Loyola (Gereja Tua Sikka), Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2019) malam.
Setelah berbincang, kami pun memutuskan menemui ketua panitia prosesi Logu Senhor. Sekitar 5 menit lamanya kami mencarinya. Dan akhirnya kami berhasil menemuinya di halaman gereja.

Ketua panitia Firminus Marianus menjelaskan bahwa tradisi Logu Senhor sudah menjadi agenda tahunan bagi umat Paroki Santo Ignatius Loyola itu.

"Untuk mengikuti prosesi Logu Senhor ini, umat dan para peziarah terlebih dahulu mendaftar di panitia. Dari panita peserta akan diberikan id card, lilin, dan buku panduan," kata Marianus kepada Kompas.com, Jumat (19/4/2019) malam.

Ia menjelaskan, peserta yang sudah mendaftar ketika memasuki gereja harus mengenakan id card, memegang lilin dan buku panduan prosesi.

"Intinya dalam prosesi ini setiap peserta Logu merunduk di bawah salib Senhor sambil menyampaikan doa atau intensi kepada Tuhan Yesus yang berada di depan Altar Gereja," ungkap Marianus.

Secara singkat ia menerangkan, Logu Senhor merupakan suatu rahmat dan kekuatan dari Allah yang menyembuhkan orang dari segala jenis penyakit yang sulit disembuhkan secara medis. Misalnya, keluarga yang belum dikaruniai keturunan bahkan membebaskan orang dari penderitaan apa pun.

"Para peserta Logu Senhor memberikan kesaksian iman bahwa denga mengikuti prosesi ini Tuhan akan mengabulkan permohonan mereka. Logu Senhor ini juga merupakan nilai kereligiusan orang Sikka sekaligus menyadarkan akan kerapuhan manusiawi yang hanya mendapatkan kekuatan dalam iman kepada Kristus yang tersalib," tuturnya.

Para peziarah mengikuti prosesi Logu Senhor di Gereja Santo Ignatius Loyola (Gereja Tua Sikka), Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2019) malam.KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Para peziarah mengikuti prosesi Logu Senhor di Gereja Santo Ignatius Loyola (Gereja Tua Sikka), Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2019) malam.
Ia mengatakan, Logu Senhor sudah termasuk agenda wisata religi tahunan sehingga setiap tahun para peziarah selalu datang mengikuti prosesi itu.

"Kali ini peserta yang terdaftar ada sekitar 2.000 lebih. Jumlahnya menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 4 ribuan peseerta. Peserta Logo Senhor ini bukan hanya umat paroki Lela saja, tetapi juga umat dari paroki lain," kata Marianus.

Ia menambahkan, Pemkab Sikka untuk tradisi Logu Senhor setiap tahun rutin menyumbangkan dana.

"Karena ini sudah masuk dalam wisata religi, pemerintah melalui Dinas Pariwisata sudah membantu menyumbangkan dana. Tahun ini mereka sumbang dana Rp 21 juta," ujar Marianus.

Usai berbincang dengan Marianus, Kompas.com langsung memasuki gereja untuk menyaksikan keberlangsungan prosesi Logu Senhor. Di dalam gereja, ribuan peserta tampak mengikuti prosesi Logu Senhor dengan penuh khusyuk.

Pengakuan Para Peziarah Logu Senhor

Mayora, salah seorang peziarah asal kota Maumere mengaku merasa senang setelah mengikuti prosesi Logu Senhor di Gereja Tua Sikka.

Para peziarah mengikuti prosesi Logu Senhor di Gereja Santo Ignatius Loyola (Gereja Tua Sikka), Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2019) malam.KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Para peziarah mengikuti prosesi Logu Senhor di Gereja Santo Ignatius Loyola (Gereja Tua Sikka), Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2019) malam.
"Jadi, saya baru pertama kali ikut prosesi ini. Tadi di bawah salib Senhor saya meminta kepada Tuhan Yesus agar saya diterima dalam keluarga, sehat, dan sukses dalam berusaha. Setelah ikut tadi, saya merasa senang. Semoga Tuhan mengabulkan permohonan saya. Saya yakin itu," ungkap Mayora kepada Kompas.com.

Peziarah lain bernama, Silviana mengaku terharu setelah mengikuti prosesi Logu Senhor itu. Silviana percaya bahwa semua permohonannya pasti dikabulkan oleh Tuhan Yesus.

"Tadi saat merunduk di bawah Salib Senhor, saya sampaikan semua persoalan hidup yang saya alami. Semoga Tuhan mendengar dan mengabulkan semua itu," kata Silviana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com