Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngabuburit Asyik Sambil Jelajah Rumah Para Pangeran Keraton Surakarta

Kompas.com - 28/05/2019, 13:02 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

SURAKARTA, KOMPAS.com – Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menunggu waktu berbuka puasa atau Ngabuburit. Biasanya orang-orang datang ke pengajian, mencari takjil, hingga berolahraga sambil menunggu azan maghrib.

Namun di Kota Solo, ada satu aktivitas ngabuburit yang cukup unik. Alih-alih mencari takjil, aktivitas ngabuburit yang diadakan Sabtu (25/5/2019) lalu dilakukan dengan berjalan-jalan sembari belajar sejarah di kompleks Keraton Surakarta Hadiningrat.

Baca juga: Malam Selikuran, Tradisi Unik Keraton Surakarta Sambut Malam Lailatul Qadar

Acara tersebut diadakan oleh komunitas bernama Soerakarta Walking Tour. Pada Sabtu itu, penjelajahan dilakukan di kawasan Ndalem Pangeran atau tempat tinggal para pangeran Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Penjelajahan itu diikuti oleh sekitar 20 orang dan dimulai sekitar pukul 16.00 WIB dengan titik kumpul di Kori Kamandungan Lor Keraton Surakarta Hadiningrat. Perjalanan dilakukan ke arah barat menyusuri Jalan Sasono Mulyo.

Tempat Tinggal Para Pangeran Kerajaan

Para peserta dalam perjalanan saat itu dipandu oleh dua orang dari Surakarta Walking Tour, yakni Muhammad Aprianto dan Bowni Prabowo. Mereka menjelaskan seputar sejarah tempat-tempat yang akan dilewati peserta.

Ndalem Sasono Mulyo menjadi tempat pertama yang dikunjungi. Bangunan yang dibangun pada masa pemerintahan Pakubuwono IV ini diperuntukkan bagi putra raja.

Para peserta Jelajah Kawasan Ndalem Pangeran mendapat penjelasan seputar Ndalem Sasana Mulya.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Para peserta Jelajah Kawasan Ndalem Pangeran mendapat penjelasan seputar Ndalem Sasana Mulya.
Terdapat empat unsur yang biasa terdapat pada rumah tradisional Jawa, yakni pendopo, pringgitan, ndalem, dan gandhok. Semua bagian bangunan tersebut ternyata merupakan simbol dari tubuh manusia.

Dulunya Ndalem Sasono Mulyo ini kerap digunakan untuk acara-acara besar Keraton Surakarta, seperti resepsi. Saat ini tempat ini juga masih berfungsi sebagai venue acara serupa.

Venue PON I di Kota Solo tahun 1948

Selanjutnya peserta menuju tempat kedua, yakni Ndalem Sumohamijayan. Bentuk ndalem ini masih sama seperti sebelumnya, hanya saja kondisinya cukup tidak terawat dengan beberapa bagian bangunan yang sudah rapuh.

Berbeda dengan Ndalem Sasono Mulyo, saat ini Ndalem Sumohamijayan sudah tidak lagi dugunakan untuk tempat penyelenggaraan acara. Hal itu karena kondisi bangunan yang sudah tidak begitu baik.

Ndalem Sumohamijayan yang merupakan venue PON Pertama di Kota Solo 1948 untuk cabang olah raga panahan dan tenis.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Ndalem Sumohamijayan yang merupakan venue PON Pertama di Kota Solo 1948 untuk cabang olah raga panahan dan tenis.

Meski demikian, Ndalem Sumohamijayan merupakan tempat bersejarah karena di sinilah venue PON pertama di Kota Solo tahun 1948 untuk cabang olah raga tenis dan panahan.

Sampai saat ini, lapangan untuk cabang olah raga tenis PON I Solo tahun 1948 masih bisa dijumpai, bahkan masih digunakan untuk berolah raga. Sementara venue panahan ada di pekarangan belakang.

Ndalem yang Lebih Tua dari Keraton Surakarta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com