Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Moyang Sambal Nusantara Ada di Bali

Kompas.com - 18/06/2019, 07:38 WIB
Sherly Puspita,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menurut sejarah, pada mulanya masyarakat nusantara tak mengenal sambal yang terbuat dari cabai dari tanaman genus Capsicium seperti yang kita kenal sekarang. Saat itu masyarakat nusantara menggunakan jahe sebagai bahan pemedas.

Sejarawan Kuliner, Fadly Rahman menjelaskan, selain jahe, jauh sebelum masyarakat nusantara mengenal cabai, bahan pemedas yang sering digunakan adalah cabai jawa atau cabya, andaliman, dan juga lada. Namun jahe tetap menjadi generasi pertama pemedas yang digunakan masyarakat nusantara.

“Karena dalam prasasti kuno itu yang diteliti oleh para ahli arkeologi mereka menemukan kata sambel. Tapi kata sambel ini bukan dbuat dari bahan seperti yang kita kenal sekarang, tapi menggunakan jahe sebagai pemedasnya. Karena kalau kita sekarang menggunakan jahe begitu sebagai obat herbal atau sebagai obat, atau sebagai bumbu masak, sebenarnya jahe itu punya efek pemedas,” papar Fadly saat dihubungi KompasTravel.

Fadly melanjutkan, meski bahan pemedasnya berbeda, saat itu cara pengolahan sambal mirip dengan sambal yang kita kenal sekarang.

Ilustrasi teh jaheshutterstock Ilustrasi teh jahe

Lalu setelah kemunculan cabai, apakah sambal jahe masih dapat kita jumpai di masa sekarang?

Fadly mengatakan, sambal berbahan utama jahe masih dapat kita temui di berbagai daerah di Indonesia hingga kini. Salah satunya adalah Bali.

“Di beberapa tempat seperti di Bali kalau kita perhatikan kuliner Bali yang tradisional itu mereka masih menggunakan jenis-jenis sambal yang tidak menggunakan Capsicum atau cabai  tapi menggunakan cabe jawa dan juga jahe,” ujar Fadly.

Menurut Fadly hal itu disebabkan karena hingga kini masyarakat Bali masih berpedoman pada budaya kuliner tradisional nusantara yang dapat ditemukan di naskah kuno bernama Dharma Caruban.

“Dalam naskah Dharma Caruban ini disebutkan ada basa (bumbu), sambal dan juga jejaton. Itu istilah-istilah kuliner Bali ya.Tapi ada istilah sambal di sini. Jadi kalau lihat bahan-bahan yang dipakai itu tidak seperti cabai yang kita kenal sekarang. Jadi  itu menunjukkan bahwa kuliner Bali sendiri kuliner dari warisan Jawa kuno yang masih ada hingga sekarang di Bali. Jadi yang sangat konsisten dengan sambal dengan masakan kuno itu kuliner Bali,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com