Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Seputar Gunung Piramid, Tempat Hilangnya Thoriq

Kompas.com - 05/07/2019, 16:10 WIB
Nur Rohmi Aida,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berita hilangnya pendaki di Gunung Piramid masih menyisakan misteri. Hingga kini Thoriq Rizki Maulidan, seorang siswa SMP masih belum diketemukan.

Nama Gunung Piramid mungkin belum terlalu dikenal publik. Kompas Travel mencoba mengumpulkan sejumlah fakta mengenai Gunung Piramid yang ada di Bondowoso, Jawa Timur. Berikut ulasannya

1. Masih merupakan bagian Gunung Argopuro

KompasTravel mencoba menghubungi admin @bondowosoexplorer yang merupakan salah satu pegiat wisata dan memiliki pengalaman mendatangi Gunung Piramid.

Menurut penjelasannya Gunung Piramid masih termasuk bagian dari wilayah Gunung Argopuro

“Puncak Piramid merupakan bagian jajaran dari Pengunungan Hyang Argopuro,” tuturnya.

2. Memiliki bentuk seperti piramid dan sejumlah mitos

Wujud Batu LanggarDok. @bondowosoexplorer Wujud Batu Langgar
Gunung Piramid disebut demikian lantaran dari kejauhan gunung ini berbentuk segitiga seperti halnya piramida Mesir, sehingga nama Gunung Piramid disematkan.

Warga sekitar juga kerap mengingatkan kepada para pendaki Gunung Piramid untuk tidak mengambil apapun ketika mendaki Gunung Piramid terutama buah, karena konon jika mereka mengambil tidak akan kembali.

Sebelum sampai camping ground juga terdapat Batu Langgar, yang dinilai keramat oleh warga setempat. 

3. Meski Gunung Piramid tak terlalu tinggi, namun Memiliki kemiringan ekstrem

Gunung Piramid memiliki ketinggian 1.521 meter di atas permukaan laut (mdpl). Meskipun memiliki tinggi yang bisa dikatakan tidak seberapa jika dibandingkan gunung lain, akan tetapi Gunung Piramid memiliki medan yang ekstrim.

Admin @bondowosoexplorer bahkan memperkirakan tingkat kemiringannya mungkin sekitar 90 derajat.

Track dikenal sadis dan kejam bahkan tingkat kemiringan sampai 90 derajat di punggungan terakhir menuju puncak,” tuturnya.

4. Jalur pendakian tak Mudah

Jalur pendakian menuju puncak tidaklah mudah. Selain miring, medannya pun cukup sulit. Jalur yang harus dilewati merupakan jalur setapak dengan kultur trek bebatuan dan berpasir.

Jika dari batas vegetasi jalur pendakian sangat sempit  dan panjang. Kanan kiri berupa jurang curam, salah perhitungan salah melangkah akan berakibat fatal. Dibutuhkan konsentrasi penuh,serta peralatan yang memadai.

Selain jalur dari batas vegetasi ke puncak yang cukup sulit, jalur dari start awal sampai ke campground juga cukup melelahkan

Nantinya pengunjung akan melewati deretan hutan pinus, kebun kopi, baru jalur mulai naik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com