Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan Guide Asing Ilegal, Dispar Bali Bentuk Satgas

Kompas.com - 17/07/2019, 09:21 WIB
I Made Asdhiana

Editor

DENPASAR, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Provinsi Bali akan membentuk satgas yang terdiri dari tim gabungan Imigrasi, Satpol PP, Badan Kesbangpol, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan tim gabungan lainnya.

Hal ini dilakukan karena adanya pemandu wisata (guide) asing asal Rusia yang beraktivitas di Bali secara ilegal.

"Dari guide asing ilegal itu, ya solusinya akan dibuatkan satgas gabungan dari Imigrasi, Satpol PP, Badan Kesbangpol, HPI dan divisi khusus Rusia. Tim juga akan melakukan intelijen terhadap aktivitas mereka supaya ada efek jera buat yang melakukan kegiatan ilegal tersebut," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, saat dikonfirmasi via whatsapp di Denpasar, Minggu (14/7/2019).

Baca juga: Pascagempa Hari Ini, Bali Aman Dikunjungi...

Putu Astawa mengatakan bahwa akan melakukan tindakan intelijen untuk dapat membedakan yang mana sebagai turis atau guide. Beberapa waktu lalu sekitar 15 WNA asal Rusia sebagai guide ilegal diamankan.

Pihaknya juga turut melakukan kerja sama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia agar dapat lebih mudah mengetahui dan mengawasi kumpulan dari guide di Bali.

"Kemarin ada 15 orang yang diamankan. Untuk selanjutnya harus diawasi lagi, karena kan belum tahu ciri-cirinya seperti apa, bukti-bukti juga harus jelas supaya tidak ada salah tangkap," katanya.

Baca juga: Penerbangan Moskwa-Denpasar Dongkrak Kunjungan Wisatawan Rusia

Menurut Astawa, terkait keberadaan guide-guide asing asal Rusia ini disinyalir untuk meraih segmen pasar turis Rusia ke Bali dengan jangkauan yang besar.

"Jadi kenapa mereka (guide asing ilegal) melakukan itu karena disinyalir segmen pasar warga Rusia kan memang besar, disamping juga mereka ada yang diusir dari Thailand sehingga memilih pergi ke Bali," ujar Putu Astawa.

Dia memaparkan, faktor lain yang juga mempengaruhi adanya tour guide ilegal di Bali karena guide lokal yang bisa berbahasa Rusia masih minim, sehingga ada peluang tour guide ilegal beroperasi di Bali.

"Dulu dia (guide asing ilegal) masuknya kan melalui travel-travel, seolah-olah travel yang memasukkan. Nah kalau sekarang perginya sendiri-sendiri, biasanya selaku turis, lalu mereka mendekati tamu asal Rusia lainnya, mulai dengan menawarkan paket- paket tur dengan harga yang murah," katanya.

Putu Astawa melanjutkan, kebaradaan guide asing ilegal ini akan berdampak tidak baik bagi pariwisata Bali.
Selain itu, guide asing ilegal ini juga tidak mampu dalam menjelaskan pariwisata Bali yang berbasiskan seni dan budaya Bali.

"Tentu, hal ini juga berdampak buruk terhadap citra Bali dan pariwisata budayanya, apalagi mereka (guide asing illegal) juga mengambil lahan-lahan dari warga lokal kita di sini. Selain itu mereka punya lisensi dan juga tidak ikut membayar pajak. Jadi itu yang kita dikhawatirkan," ungkapnya.

Langkah berikutnya, tambah Putu Astawa, Dinas Pariwisata Bali akan bersinergi dengan beberapa instansi terkait hingga membentuk Satgas.

Rencana pembentukan satgas itu akan diusulkan kepada Gubernur Bali agar bisa dibiayai. Harapannya keberadaan satgas dapat mengurangi operasi guide asing ilegal di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com