WAIGEO, KOMPAS.com - Kawasan Raja Ampat di Papua Barat, memang terkenal dengan keindahan bawah laut yang memesona.
Namun, sebenarnya banyak spot wisata menarik di Raja Ampat yang tak kalah bagus dengan keindahan bawah laut. Salah satunya adalah Kalibiru yang masih termasuk di dalam kawasan Pulau Waigeo, Raja Ampat.
KompasTravel bersama para peserta Festival Pesona Bahari Raja Ampat 2019 berkesempatan mengunjungi Kalibiru pada Sabtu (19/10/2019).
Dari Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat, wisatawan dapat menyewa speed boat untuk menuju Kalibiru.
Perjalanan lebih kurang satu jam menuju kawasan Teluk Mayalibit, pertemuan antara air asin dan air tawar.
Baca juga: Cara Menuju Raja Ampat 2019, Kini Lebih Mudah dan Murah
Kalibiru terletak di pedalaman hutan. Untuk mencapai lokasi, seusai turun dari speed boat, wisatawan harus berjalan kaki sekitar 15 - 20 menit.
Perjalanan melewati sungai yang cukup lebar. Pada musim kemarau, debit air berkurang hingga setinggi 5-10 sentimeter. Namun, pada musim hujan, debit air bisa mencapai lebih dari 50 sentimeter.
"Pernah sungainya banjir, hingga tidak bisa dilewati dengan jalan kaki," ujar Fadli, salah satu pemandu wisata.
Meski Kalibiru berada di dalam pedalam hutan, masyarakat setempat yang mengelola kawasan tersebut sudah menyiapkan akses jalan, sehingga wisatawan tak kesulitan untuk menjangkau Kalibiru.
Begitu tiba di lokasi, rombongan peserta Festival Raja Ampat langsung terkesima dengan pemandangan Kalibiru.
Perjalanan berjam-jam menuju Raja Ampat, rasanya langsung terbayar ketika berada di Kalibiru.
Sinar matahari yang menembus daun-daun menyinari beningnya air di kali selebar 5 - 6 meter itu. Warna biru terang langsung terpancar dari atas kali.
Gemercik air di bebatuan, ditambah semilir angin yang bertiup di antara rindangnya pepohonan seolah menghipnotis para wisatawan. Sepanjang mata memandang, tidak ada satupun sampah yang terlihat.
Baca juga: Menikmati Festival Pesona Bahari Raja Ampat 2019, Perpaduan Pesona Alam dan Seni
Semua wisatawan yang datang tidak sabar untuk mengeluarkan baju renang dan melompat ke dalam air.
Pengelola obyek wisata menyediakan tangga untuk melompat dan turun ke dalam air yang sejuk.
"Orang Jakarta yang biasa di kota, disuguhkan pemandangan seperti ini bukan main senangnya," ujar salah satu wisatawan.
Meski aman untuk anak-anak, wisatawan perlu tetap berhati-hati, terutama yang tidak pandai berenang. Beberapa bagian kali memiliki kedalaman sekitar 2,5 hingga 3 meter.
Hanya beberapa meter dari lokasi pemandian, terdapat sebuah mata air. Masyarakat Suku Maya yang tinggal kawasan Kalibiru sangat menjaga kelestarian dan sifat alami di Kalibiru.
Demi menjaga kebersihan dan kualitas air, masyarakat setempat melarang siapapun untuk berada di sekitar mata air.
Pemandu wisata menceritakan bahwa peneliti dari Jepang pernah datang dan mengukur tingkat kejernihan air.
Hasilnya, kualitas air di Kalibiru sama dengan air yang matang setelah dimasak di atas api.
Saking jernihnya air, para wisatawan bergantian mengambil botol tempat minum untuk menampung air. Mereka melepas dahaga setelah lelah berenang di Kalibiru.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Menyelam di Raja Ampat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.