Pastor Nelissen sendiri yang kemudian memberkati bangunan gereja tersebut, dengan Santo Ludovikus sebagai pelindungnya.
Gereja katolik pertama di Batavia itu berdiri tidak berlangsung lama. Pada 1826 terjadi kebakaran besar yang menghanguskan banyak bangunan di kawasan Senen, termasuk bagian pastoral.
Baca juga: Gereja Sion, Gereja Berusia 324 Tahun di Jakarta
Bangunan gereja tidak ikut terbakar meski mengalami kerusakan di beberapa bagiannya. Pasca kebakaran, bangunan gereja yang rusak tidak direnovasi, mengingat tanah tersebut bukanlah tanah milik gereja.
Setelah tragedi yang memilukan tersebut, umat Katolik akhirnya memperoleh tempat yang baru untuk dijadikan gereja.
Tempat adalah rumah dinas para gurbernur jenderal yang telah kosong, yang kini menjadi tempat Gereja Katedral menetap.
Lebih dari setengah abad berdiri dan mengalami pembaharuan bangunan, pada tahun 1890 Gereja Katedral harus menghadapi cobaan lagi. Tidak ada angin tidak ada hujan, Katedral ambruk dengan sendirinya.
"Kejadian tersebut terjadi tiga hari setelah gereja merayakan Paskah," jelas jelas Ira, pemandu wisata dalam rangkaian tur Wisata Bhineka Spesial Natal, Jelajah Gereja Kuno, Sabtu, (20/12/2019).
Baca juga: Sejarah Gereja Santa Theresia Jakarta, Tak Lepas dari Gereja Katedral
Kondisi gereja setelah runtuh sangat parah dan tidak memungkinkan untuk penyelenggaraan misa. Untuk sementara waktu misa diselenggarakan di dalam garasi kereta kuda yang disesuaikan fungsinya untuk gereja darurat.
Satu tahun setelah itu, bangunan gereja direnovasi dalam dua tahap, dan selesai pengerjaannya dalam kurun waktu 10 tahun setelah sempat terhambat pembangunannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.