Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barbeque Korea Ternyata Sudah Ada Sejak 800 Tahun Lalu

Kompas.com - 30/12/2019, 08:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa tahun belakangan, Korean Barbeque atau Barbeque ala Korea memang tengah digandrungi masyarakat Indonesia.

Namun di negeri asalnya, Korean Barbeque sudah dinikmati masyarakat Korea sejak 800 tahun silam.

Kwang Won Lee atau akrab disapa Kevin, Executive Director Chung Gi Wa, menuturkan bawah telah terjadi perubahan cara memanggang barbeque ala Korea pada 800 tahun lalu dibanding saat ini.

Baca juga: Tips Masak Barbeque Khas Amerika Serikat

Chung Gi Wa sendiri merupakan restoran Korea yang menyajikan barbeque ala Korea. Restoran ini berada di Jakarta.

"Kalau dulu pas 800 tahun yang lalu, awalnya itu dagingnya tipis-tipis dan semuanya berbumbu seperti bulgogi," kata Kevin kepada Kompas.com saat ditemui di Restoran Korea Barbeque Chung Gi Wa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2019).

Sementara itu, lanjutnya, zaman sekarang biasanya memakai panggangan, arang, dan kayu tipis.

"Kemudian, sekarang itu ada yang disajikan dengan bumbu, ada juga yang tidak," kata Kevin.

Kevin juga mengatakan jika barbeque Korea yang kerap dikonsumsi masyarakat saat ini, merupakan gaya baru yang dimulai kurang lebih 300 tahun yang lalu.

Makanan sehari-hari

Hidangan barbeque ini dinikmati semua orang Korea dari berbagai lapisan. Orang Korea kerap mengkonsumsi barbeque kapan saja dan di mana saja.

"Sama seperti nasi goreng di Indonesia, semua masyarakat menikmatinya, kapan saja, di mana saja. Tidak ada pembedaan kelas makanan. Bahkan orang Korea biasa menyantapnya ketika pulang beraktivitas, ditemani dengan minuman Soju," ujarnya.

Oleh karena itu, barbeque juga dianggap sebagai salah satu makanan sehari-hari di Korea.

Baca juga: 10 Rekomendasi Restoran Barbeque All You Can Eat untuk Tahun Baru 2020

Namun, menurut Kevin, masyarakat Korea yang bukan anggota kerajaan, dulunya hanya mengkonsumsi barbeque daging babi. Hal ini karena harga daging babi lebih murah dibandingkan daging sapi.

"Orang biasa di Korea bisa makan pakai daging babi, harganya lebih murah, tapi kalau sapi orang biasa akan susah, karena harganya mahal," jelasnya.

Pada masa perang, orang Korea memasak sup dengan bahan daging. Hal ini karena dalam proses pembuatan sup tidak membutuhkan daging yang banyak jika dibanding barbeque.

Daging barbeque ala Korea dengan nama Chunggiwa Special Premium Ribeye di Restoran Korea Chung Gi Wa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2019).Nicholas Ryan Aditya Daging barbeque ala Korea dengan nama Chunggiwa Special Premium Ribeye di Restoran Korea Chung Gi Wa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2019).
"Soalnya daging itu mahal, jadi mereka buat sup pada waktu itu daripada membuat barbeque. Jadi pada masa itu orang Korea biasa, susah untuk makan barbeque," lanjutnya.

Kevin menambahkan, sebelum mengenal teknik memanggang pakai alat modern, orang Korea menggunakan batu sebagai alat untuk bakar-bakar bahan makanan.

Sedangkan pada era modern, orang Korea lebih menggunakan alat bernama BBQ pan sebagai salah satu alat masak barbeque khas negeri Ginseng itu.

Alat ini terbuat dari besi yang tersedia dalam beragam variasi. Ada yang bentuknya bulat dan ada pula yang berbentuk persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com