Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Brebes: Nikmatnya Kupat Sableng yang Tak Bikin Gila

Kompas.com - 10/01/2020, 08:00 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa merupakan jalan yang kerap dilalui masyarakat, terutama saat mudik lebaran atau liburan.

Meski sudah ada Tol Trans Jawa, Jalur Pantura tetap populer karena pengendara motor harus melintasi jalan tersebut. Selain itu, Jalur pantura juga memiliki beragam sajian kuliner.

Bagi mereka yang sedang melintasi Pantura, maka perjalanan seolah kurang lengkap tanpa mencicipi kuliner khas-nya.

Baca juga: Mencicipi Sate Blengong, Kuliner Khas Brebes Incaran Para Pejabat

Brebes dan Tegal menjadi dua wilayah yang menyajikan kuliner khas Pantura. Keduanya merupakan kabupaten paling awal yang dilintasi usai Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, jika menempuh perjalanan dari Jakarta.

Kabupaten Brebes dan Tegal pun sangat pas dijadikan tempat istirahat atau makan usai menempuh perjalanan panjang.

Kuliner khas Brebes di Alun-alun Tegal

Salah satu kuliner khas Pantura adalah Ketupat (Kupat) Sableng. Kompas.com menemukan makanan khas Brebes ini saat melintasi sisi tenggara Alun-alun Tegal, Senin (9/12/2019) lalu.

Saat itu, Kompas.com sedang menempuh perjalanan Jakarta-Solo dengan motor dan mampir di salah satu warung Kupat Sableng di Kota Bahari (julukan Tegal) itu.

Meski berada di pusat Kota Tegal, tulisan kuliner asli Brebes terpampang jelas di warung makan Kupat Sableng itu.

Fenomena itu mungkin wajar karena jarak pusat Kota Brebes dengan Tegal cukup dekat, hanya sekitar 12 kilometer saja.

Warung yang mulai buka usai matahari terbenam membuat Kupat Sableng cocok sebagai menu makan malam.

Sableng memang memiliki arti gila. Namun, sama sekali tidak ada unsur kegilaan yang ada di warung makan itu.

Baca juga: Berkunjung ke Solo, Jangan Lewatkan Kesegaran Es Gempol Pleret

Penjualnya seorang ibu bernama Titin seratus persen sehat dan nama sableng hanyalah singkatan dari sate blengong.

“Blengong itu campuran (perkawinan) antara bebek dan menthok (itik serati),” kata Titin saat ditemui Kompas.com.

Kenikmatan Kupat Sableng

Sajian kuliner asli Brebes satu ini memadukan ketupat, kuah santan, dan sate blengong sebagai lauk.

Pembeli bisa meminta berapa banyak jumlah cabai yang akan dicampurkan dalam bumbu kuah ketupat.

Oleh karena itu, kupat sableng pun cocok bagi pencinta makanan pedas. Jika ingin pedas, maka pembeli bisa meminta banyak cabai untuk ditambahkan.

Mereka yang tidak suka pedas juga tetap bisa menyantap sajian tersebut. Cukup minta sedikit cabai, atau tidak sama sekali.

Warung kupat sableng di Alun-alun Kota Tegal.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Warung kupat sableng di Alun-alun Kota Tegal.

Rasa khas kuah santan bercampur pedas cabai sangat pas dinikmati bersama dengan ketupat yang gurih.

Sate blengong kemudian menjadi pelengkap cita rasa di lidah dengan teksturnya yang lembut saat dikunyah.

Kelembutan teksur sate tercipta setelah melalui proses pengolahan. Salah satu metode memasak sate blengong adalah merendamnya dengan bumbu santan dan ditusuk menggunakan lidi yang panjang.

Baca juga: Blusukan di Pasar Gede Solo, Nikmati Kesegaran Es Dawet Telasih

Setelah bumbu meresap, sate kemudian dibakar dengan arang dan disuguhkan selagi masih hangat.

Sate yang disajikan tidak hanya daging. Ada pula semacam sate tulang bagi pencinta makanan bertulang seperti tengkleng.

“Harganya kalau untuk ketupatnya Rp 7.000. Kalau satenya, per tusuk yang daging Rp 5.000 dan yang tulang Rp 3.000 per tusuk,” kata Titin.

Ia pun mengaku jika sudah berjualan Kupat Sableng tersebut selama kurang-lebih lima tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com