Selain tidak terlalu deras, kolam bawah air terjun juga tidak dalam, sehingga pengunjung yang tidak bisa berenang tak perlu khawatir tenggelam.
Air Curug Silawe juga terasa sejuk dan segar karena bersumber langsung dari Gunung Sumbing. Aliran air terjun ini juga tidak pernah kering, meski saat kemarau debit airnya berkurang.
Aliran air yang membentur bebatuan pun menimbulkan percikan yang mampu membiaskan cahaya matahari pagi dan membentuk pelangi. Keindahan itu seolah membuat siapa pun ingin mengabadikannya melalui lensa kamera.
Akan tetapi, perlu diperhatikan kalau angin yang mengandung titik air hasil benturan aliran curug dan bebatuan cukup kencang, sehingga mampu membasahi tubuh dan kamera dengan cepat.
Jika tidak waspada, maka angin air terjun bisa membasahi dan menyebabkan kerusakan pada kamera, terutama pada perangkat yang tidak tahan air.
Agar bisa mengabadikan momen secara leluasa, maka sangat dianjurkan membawa kamera action tahan air atau mengenakan waterproof case pada perangkat fotografi.
Baca juga: Jelajah Air Terjun Sekar Langit, Tempat Jaka Tarub Bertemu Bidadari
Sekitar pukul 09.30 WIB, baru ada pengunjung lain yang datang selain Kompas.com. Salah satunya bernama Bimo dari Magelang yang juga menjajal kesegaran air di kolam bawah curug.
“Air terjunnya bagus, mas. Airnya juga segar,” ujar dia sembari menenggelamkan seluruh tubuhnya di kolam bawah Air Terjun Silawe.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.