Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Raya Galungan, Tempat Wisata Bali Makin Ramai

Kompas.com - 18/02/2020, 19:34 WIB
Nabilla Ramadhian,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Raya Galungan tidak menghentikan aktivitas pariwisata di Bali, melainkan perubahan sedikit waktu operasional.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali I Nyoman Nuarta mengatakan, toko-toko seperti suvenir atau pasar biasanya akan buka pukul 11 pagi dan tutup pada 10 malam.

"Biasanya kan mereka buka dari jam sembilan pagi," kata Nuarta saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/2/2020).

Baca juga: Catat, Tips Wisata di Bali Saat Galungan dan Kuningan

Oleh karena itu, lanjut Nuarta, kondisi sepinya Bali dari masyarakat lokal saat perayaan Galungan hanya terjadi pada pagi hari. Sebab, masyarakat pergi beribadah terlebih dahulu sebelum bebisnis seperti biasa.

Kendati demikian, Nuarta mengatakan, terdapat beberapa tempat wisata yang tetap buka dengan jam operasional yang sama.

Selain itu, untuk sektor pariwisata, masyarakat Bali memiliki pergantian jam kerja untuk menyesuaikan Galungan.

"Ada sistem shifting, jadi bisa dia kerja saat pagi, malamnya pergi upacara. Kalau kerja sore, paginya upacara," kata Sekretaris Asita Bali Putu Winastra saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/2/2020).

Baca juga: Penglipuran, Desa Wisata Bali dengan Sederet Penghargaan

Winastra mengatakan, umat Hindu Bali yang bekerja di sektor pariwisata juga sangat fleksibel.

Plus, perayaan Galungan disebut terjadi sepanjang hari, sehingga umat Hindu Bali bisa bersembahyang saat pagi, siang, sore, atau malam hari.

Menurut Winastra, hal tersebut membuat para pekerja sektor pariwisata tetap bisa melayani wisatawan yang sedang berkunjung.

Wisatawan tetap berkunjung saat Galungan

Sejumlah umat Hindu bersiap melaksanakan upacara dalam perayaan Hari Galungan di Pura Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu (1/11/2017). Perayaan Galungan digelar untuk memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan) bagi umat Hindu, sekaligus rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa atas ciptaan alam semesta beserta isinya.AFP PHOTO/SONNY TUMBELAKA Sejumlah umat Hindu bersiap melaksanakan upacara dalam perayaan Hari Galungan di Pura Jagatnatha, Denpasar, Bali, Rabu (1/11/2017). Perayaan Galungan digelar untuk memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan) bagi umat Hindu, sekaligus rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa atas ciptaan alam semesta beserta isinya.
Terkait wisatawan, Nuarta menuturkan, perayaan Galungan justru kian menarik perhatian wisatawan. Terlebih, wisatawan mancanegara (wisman) Eropa.

"Mereka senang melihat masyarakat Bali sembahyang. Mereka kadang sudah standby di pura duluan untuk melihat orang Bali bawa sesajen," tutur Nuarta.

"Saat Hari Raya Kuningan juga tetap ramai (kunjungan wisman dan wisatawan nusantara), tetapi Kuningan tidak semarak kayak Galungan, karena dari nilai spiritualnya, hari rayanya memang Galungan yang utama,” tambahnya.

Baca juga: Wisata ke Bali saat Galungan dan Kuningan, Jangan Lupakan 4 Hal Berikut

Kendati demikian, Winastra menuturkan, wisatawan Bali saat Galungan tahun ini tidak seramai di hari biasa. Pasalnya, Galungan terjadi di bulan Februari yang menurut Winastra adalah low season.

Apabila Galungan di bulan Agustus, ada kemungkinan wisatawan yang turut meramaikan Galungan akan semakin ramai karena high season.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com