Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/02/2020, 07:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Quality tourist atau wisatawan berkualitas adalah mereka yang pengeluarannya tinggi ketika berkunjung ke suatu destinasi.

Baca juga: Turis Denmark Suka Wisata ke Papua dan Kalimantan, Ini Alasannya...

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani dalam acara forum pariwisata Quality Tourist, Super Quality Destinations, Wonderful Indonesia di MarkPlus Main Campus EightyEight@Kasablanka Lantai 8, pada Jumat (28/2/2020).

Indonesia kini mulai mengincar kedatangan para wisatawan berkualitas yang sering kali berasal dari kalangan wisatawan minat khusus.

Baca juga: Rute Penerbangan Lombok-Perth Ampuh Tarik Turis Australia

Menurut Haryadi, mengincar turis berkualitas bisa mendorong pendapatan industri pariwisata karena tak lagi hanya mengutamakan kuantitas wisatawan yang datang tapi juga kualitas.

Baca juga: Virus Corona Bikin Pariwisata Dunia Lesu

Pulau Batu Berlayar. SHUTTERSTOCK/GATOT HERLIYANTO Pulau Batu Berlayar.

“Destinasi (pariwisata minat khusus) ini sasarannya adalah turis dengan ekonomi di atas rata-rata. Destinasinya spesifik dan sifatnya tidak massal,” ujar Haryadi.

Salah satu hal yang perlu diperbaiki adalah sistem promosi yang dilakukan pemerintah. Menurut Haryadi, sistem pemasaran pemerintah hingga saat ini belum terfokus.

Padahal dalam menarget pasar yang spesifik seperti para turis berkualitas premium dan minat khusus ini diperlukan strategi yang khusus.

Haryadi sempat menyinggung soal bagaimana kampanye Wonderful Indonesia yang sangat masif tapi masih tetap kalah saing dari Australia dan bahkan Thailand.

Menurutnya, Australia pada tahun 2019 hanya mendatangkan 9 juta wisatawan. Namun nilai spending-nya sangat besar, mencapai 32 juta dolar Amerika.

“Thailand juga, mereka dinas pariwisatanya bergabung dengan olahraga. Anggaran di 2018 sekitar Rp 3 triliun dibagi dua dengan olahraga. Tapi mereka bisa mendatangkan 34 juta orang,” tutur Haryadi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+