Grup ini mengelola lebih dari 4.000 hotel di 80 negara seluruh dunia, termasuk Indonesia. Semua hotel dikelola secara independen sehingga keputusan final akan berada di tangan pemilik masing-masing.
Ide ini sudah menarik banyak dukungan dari pemerintah di Inggris. Komentar Best Western muncul setelah Sekretaris Kesehatan Inggris, Matt Hancock berkata pada BBC bahwa hotel yang kosong bisa dijadikan fasilitas untuk merawat orang.
“Hal yang kritis adalah, hotel membutuhkan suplai oksigen dan peralatan ventilasi. Apakah itu ventilasi yang invasif atau hanya masker yang dipakai. Jadi yang penting tidak hanya tempat, tapi juga memastikan kesediaan peralatan dan staff terlatih juga tersedia,” ujar Hancock.
Pada awal Maret, Departemen Kesehatan Inggris telah memesan seluruh kamar hotel Holiday Inn yang dekat dengan Bandara London Heathrow untuk dijadikan zona karantina.
Zona karantina ini diperuntukkan bagi orang-orang yang masuk ke Inggris dan memiliki kemungkinan terkena virus corona.
Wacana sama di Amerika Serikat
Amerika Serikat juga diprediksi akan kehabisan kapasitas rumah sakit untuk menangani pandemi ini. Staf medis telah menghitung dengan seksama tempat tidur di rumah sakit.
Pasalnya, seperti ditulis di The Washington Post, rumah sakit mengalami kekurangan tempat untuk pasien.
Di New York, virus corona telah membuat rumah sakit kewalahan, seperti yang dilaporkan The New York Times. Banyak rumah sakit yang membatalkan semua operasi kecuali operasi yang darurat. Hal yang sama juga dilakukan di Perancis.
“Kita tidak siap untuk menghadapi serbuan pasien yang banyak dan kondisinya parah,” ujar Dr. Christopher M. Tedeschi, seorang dokter darurat dan asisten profesor di Columbia University Medical Center pada The New York Times.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan