Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Etika saat Berkunjung ke Thailand, Jangan Hina Keluarga Kerajaan

Kompas.com - 01/04/2020, 11:31 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  - Banyak daya tarik wisata yang ada di Thailand, seperti keindahan kuil dan tempat suci, pantai dan pusat perbelanjaan.

Baca juga: Intip Hotel Mewah Tempat Raja Thailand Isolasi Diri dengan 20 Selir

Banyak kuil di Thailand terkenal, seperti Wat Phra Kaew atau Kuil Budha Zamrud, Wat Ban Rai, Wat Rong Seur Ten, Wat Arun.

Sementara itu, pusat perbelanjaan yang sohor yakni Pratunam Market, Chatuchak Weekend Market dan lainnya.

Namun, perlu diingat, seperti banyak negara lainnya, Negeri Gajah Putih itu juga memiliki banyak aturan yang harus dipatuhi warga dan wisatawan yang berkunjung.

Melansir Responsible Thailand, berikut etika berkunjung ke Thailand.

1. Jangan menghina keluarga kerajaan

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn.Via Independent Raja Thailand Maha Vajiralongkorn.
Orang-orang Thailand sangat mengagumi dan memandang keluarga kerajaan. Kamu akan melihat foto anggota kerajaan Thailand di mana-mana, termasuk di toko dan rumah penduduk.

Baca juga: Kemenlu Imbau Turis Indonesia Tunda Perjalanan ke Thailand

Menghormati keluarga Thailand ini adalah salah satu bagian etiket budaya yang paling penting di Thailand.

Thailand memiliki undang-undang lese majeste, di mana menghina keluarga kerajaan adalah tindakan ilegal dan dapat dikenai sanksi.

Undang-undang ini ditanggapi dengan sangat serius dan pelanggarannya diketahui mengakibatkan waktu penjara yang panjang, bahkan bagi orang asing.

Jangan pernah mengatakan apa pun, baik secara langsung, pesan pribadi, atau di media sosial, untuk menghina keluarga kerajaan Thailand bahkan Raja Thailand.

 

2. Etika saat berkunjung ke Kuil

Wat Phra That Doi Suthep. SHUTTERSTOCK/ARMMPHOTO Wat Phra That Doi Suthep.

Penduduk Thailand yang mayoritas beragama Buddha sangat menjaga etika saat beribadah di kuil dan temat-tempat suci ini.

Oleh karena itu, sebagai wisatawan yang hanya sekedar datang untuk berlibur diharapkan melakukan hal yang sama.

Baca juga: Liburan ke Thailand, Ini Etika Saat Berkunjung ke Kuil

Pertama, saat masuk ke dalam kuil, lepaskan alas kakimu. Pengunjung diharapkan bertelanjang kaki selama di dalam kuil. Tata sepatumu di dalam rak yang sudah disediakan.

Selanjutnya jika kamu menemukan ambang pintu yang tinggi, kamu harus melewati ambang pintu ini, bukan menginjaknya.

Kamu juga harus menggunakan baju tertutup. Rencanakan jauh-jauh hari untuk membawa celana panjang atau baju yang menutupi bahu dan baju di atas dada saat berkunjung ke kuil.

Kamu juga bisa membawa syal atau selendang, lalu mengenakannya selama berada di kuil.

Selain itu, jika kamu sedang duduk di depan patung Buddha, pastikan kakimu tidak mengarah ke patung Buddha. Bagi para perempuan tidak diperkenankan menyentuh seorang biksu maupun jubahnya.

Ilustrasi Thailand.shutterstock.com/Nott+Sutthipong Ilustrasi Thailand.
Wisatawan pasti tidak lepas dengan kegiatan memotret. Meskipun di dalam kuil, kamu juga harus mendahulukan kepentingan orang untuk beribadah terlebih dahulu daripada urusan memotret.

Lalu yang perlu diingat adalah hormati benda-benda suci yang menggambarkan Buddha seperti patung Buddha maupun gambar Buddha. Jangan menyentuh dan menunjuk benda-benda ini.

 Baca juga: Antisipasi Wabah Corona, Thailand Tutup Pintu Turis Asing Non-residen

Kamu juga harus mematikan telepon genggam atau rubah ke mode "silent", tidak diperbolehkan berbicara dengan suara keras atau bahkan berteriak dan jangan merokok atau makan saat berjalan-jalan di dalam kuil.

 

3. Lepaskan sepatu atau alas kakimu

ilustrasi sepatu olahragashutterstock ilustrasi sepatu olahraga

Kamu juga harus melepas alas kaki saat masuk rumah pribadi, atau bahkan beberapa toko dan kantor.

Terdapat garis dan tumpukan sepatu di luar pintu masauk, di sana kamu bisa melepaskan alas kakimu.

Baca juga: 5 Wisata Populer di Chiang Mai Thailand, Salah Satunya Dipenuhi Sakura

Kaki dianggap bagian paling kotor dari tubuh di Thailand, apalagi sepatu.

Oleh karena itu, kamu juga tidak boleh untuk menunjuk barang atau apa pun dengan kakimu, letakkan kaki di atas meja, atau sentuh siapa pun menggunakan kaki.

4. Jangan meremehkan simbol Buddha

Candi Wat Mahathat, Thailand.shutterstock.com/cowardlion Candi Wat Mahathat, Thailand.
Thailand adalah negara dengan mayoritas masyarakatnya beragama Buddha. Setiap patung serta situs yang memuat gambar Sang Buddha harus diperlakukan dengan sangat hormat.

Baca juga: Seminggu Liburan di Thailand, Contek Itinerary Berikut

Wisatawan dilarang keras memanjat Buddha di kuil karena dianggap ofensif dan dalam beberapa kasus bahkan masuk dalam pelanggaran hukum.

Secara teknis juga ilegal untuk mengambil gambar Buddha untuk dibawa ke luar negeri tanpa izin khusus.

Kamu akan melihat foto Buddha dijual di toko-toko dan kamu mungkin bisa membelinya, tetapi tetap berhati-hati dalam penyimpanan.

Sebab gambar Buddha itu tidak layak untuk ditangkap dan disita, maka harus dibawa dengan hati-hati.

 

5. Jangan menyentuh kepala orang

Dalam foto ini sekelompok biarawan Buddha menerima sumbangan makanan dari warga di Muang Phrae, Thailand.
Shutterstock Dalam foto ini sekelompok biarawan Buddha menerima sumbangan makanan dari warga di Muang Phrae, Thailand.

Di Thailand, kepala dianggap suci dan bagian tubuh yang paling bersih, sehingga dianggap kurang ajar jika menyentuh kepala atau rambut orang.

Baca juga: Perhatikan, 6 Tips Liburan ke Thailand untuk Pemula

Namun kalau kamu tergelincir dan melakukan hal ini secara tidak sengaja, minta maaf sesegera mungkin.

Kebanyakan orang Thailand akan cepat memaafkan jika kamu terlebih dahulu meminta maaf. Perhatikan kebiasaan ini jika kamu menjadi sukarelawan atau mengajar anak-anak di Thailand. 

Jangan latah dan mudah untuk melupakan aturan itu lalu mengacak-acak rambut anak. Aturan ini juga berlaku bagi anak-anak.

6. Hormatilah biksu

Para biksu yang akan kamu temui di seluruh Thailand adalah orang-orang yang sangat religius, dan harus dihormati.

Baca juga: 5 Destinasi Super Prioritas Indonesia Dipromosikan di Thailand

Tunduk ketika kamu bertemu biksu, jangan bertanya terlalu pribadi tentang mereka.  Jika kamu seorang wanita, lebih berhati-hati dengan para biksu.

Seperti yang sudah dijelaskan di poin ke dua, sangat dilarang bagi para biksu untuk melakukan kontak fisik dengan seorang wanita, jadi jangan menyentuh mereka bahkan hanya sekedar bersalaman.

7. Balas salam ‘wai’

Salam 'wai' Thailand adalah cara orang Thailand menyapamu atau seperti melontarkan kata halo.  Mereka akan menundukkan kepala dan meletakkan tangan bersama dalam posisi doa.

Baca juga: Khao San Road, Pusat Backpacker Legendaris di Thailand Direvitalisasi

Untuk menyesuaikan diri dengan cara hidup orang lokal, kembalikan gerakan ini ketika diarahkan padamu. Kamu bisa tersenyum saat melakukannya.

Orang Thailand memiliki karakter yang hangat dan ramah. Mereka akan sangat menghargai kamu, saat membalas salam ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com