Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Orang Korea Nikmati Sakura di Tengah Pandemi Corona, Ada Wisata Drive-thru

Kompas.com - 09/04/2020, 13:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Petugas polisi dan sukarelawan dikirim juga untuk memandu lalu lintas serta memastikan bahwa tempat parkir utama tetap ditutup.

Pengemudi bisa menikmati pemandangan musim semi dari dalam mobil dengan cara memperlambat laju di beberapa tempat utama.

Namun karena parkir tidak diizinkan, jumlah pengunjung yang melakukan wisata jalan kaki telah menurun secara drastis. Hal ini disampaikan Park Chan-young, Kepala Kantor Polisi Gyeongju.

Sementara itu, program drive-thru ini telah menarik lebih dari 15.000 mobil selama sepekan terakhir di sekitar Bendungan Chungju, kata pemerintah setempat.

Wisata drive-thru ini disambut baik warga Korea.

"Saya mengetahui program drive-thru ini di Gyeongju dari sebuah laporan berita. Saya dapat melihat bunga-bunga putih ini tanpa mengenakan masker dan tidak hanyut dalam kerumunan, itu luar biasa," kata seorang blogger di situs portal Naver, mengutip The Korea Times.

Blogger tersebut juga mengatakan tidak ada yang lebih indah dari menikmati bunga sembari mendengarkan lagu favoritnya yang dibawakan BTS, grup musik asal Korea Selatan berjudul Spring Day.

3. Layanan pesan antar bunga online

Pada era yang mengharuskan orang untuk tetap di rumah ini, nyatanya tidak hanya layanan pesan antar makanan saja yang ramai. Korea tengah mencoba layanan pengiriman bunga online.

Melansir The Korea Times, Market Kurly, platform layanan pengiriman bahan makanan online, telah menambahkan tulip dan freesia pada akhir Februari 2020 ke daftar produknya.

Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona, berdiri di depan pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.AFP/ED JONES Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona, berdiri di depan pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.

Layanan ini akan diantarkan jika dipesan sebelum pukul 23.00 waktu setempat. Program ini pun dikatakan sukses.

Pada hari pertama, seribu kotak tulip pun habis terjual dalam dua jam. Market Kurly mengatakan, lebih dari 500 pesanan telah berjalan setiap harinya.

"Tidak murah karena satu kotak dengan lima tulip ini dihargai 12.900 won atau sekitar 10,44 dollar AS. Namun ini sepadan dengan uang yang saya berikan. Saya bisa menikmati keindahan bunga ini setiap harinya di rumah," kata seorang pekerja kantor, Kim Min.

Lanjutnya, ia sering mengirimkan bunga ke ibunya akhir-akhir ini.

Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona,berjalan di antara pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.AFP/ED JONES Pejalan kaki yang mengenakan masker untuk mencegah virus corona,berjalan di antara pohon bunga yang mekar di distrik Yeouido, Seoul, 5 April 2020.

Tak hanya Market Kurly, toko bunga online lainnya juga mengalami peningkatan penjualan tahun ini.

Kukka, sebuah perusahaan lokal yang berfokus dalam layanan pengiriman bunga reguler, mengatakan penjualannya pada Februari dan Maret tahun ini mengalami peningkatan hampir tiga kali lipat dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Sekadar informasi, seminggu yang lalu, pemerintah Korea mengumumkan keputusan untuk memperpanjang kampanye physical distancing selama dua minggu hingga setidaknya 19 April 2020.

Hingga Selasa (7/4/2020), Korea Selatan telah mencatatkan 10.331 kasus positif corona dengan 192 kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com