Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Pariwisata Indonesia Booming Tahun Depan?

Kompas.com - 18/04/2020, 19:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa setelah Covid-19 selesai, pariwisata di tanah air akan meningkat pesat. Ia yakin pariwisata dalam negeri hanya akan lesu hingga akhir tahun.

"Saya meyakini ini hanya sampai akhir tahun. Tahun depan booming di pariwisata," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas lewat video conference, Kamis (16/4/2020).

Baca juga: Jokowi Yakin Pariwisata Booming Tahun Depan, Kemenparekraf Siapkan Industri Pariwisata

Menanggapi pernyataan tersebut, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan bahwa pariwisata bisa saja bangkit lebih cepat.

Namun, kata dia, pemerintah perlu fokus pada mitigasi pertama yaitu menolong pekerja pariwisata.

"Mitigasi pertama harus dikerjain dulu dengan benar, pemerintah harus berani keluarkan kebijakan secepatnya terhadap pariwisata. Mitigasi pertama ini kunci dari semuanya," kata Maulana saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/4/2020).

Seperti diketahui, Presiden Jokowi sudah mengumumkan akan menerapkan tiga langkah mitigasi untuk bantu sektor pariwisata, Kamis (16/4/2020).

Ilustrasi Pariwisata IndonesiaDokumentasi Biro Komunikasi Kemenparekraf Ilustrasi Pariwisata Indonesia

Salah satunya adalah meminta jajaran memastikan adanya program perlindungan sosial bagi para pekerja di sektor pariwisata tepat sasaran.

Baca juga: Kemenparekraf Realokasi Anggaran Rp 500 Miliar untuk Bantu Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Maulana berpendapat sebaiknya sebelum memikirkan booming tersebut pemerintah perlu memahami tentang fenomena pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) yang menghidupi destinasi wisata.

Jika dikaitkan dengan pendapatan hotel dan restoran, lanjutnya, pergerakan wisnus terbanyak berasal dari business trip atau perjalanan bisnis.

"Bukan yang leisure tapi bisnis trip. Bisnis itu jangka waktunya dari Januari sampai Desember. Siapa yang kontribusi paling besar dari bisnis? Yaitu pemerintah. Semua dibiayai dari APBN dan APBD karena mereka bergerak melaksanakan program pembangunan dan koordinasi antar wilayah," lanjutnya.

Ia memperkirakan rata-rata kontribusi business trip terhadap okupansi hotel di setiap daerah mencapai 40-50 persen.

Sementara itu, menurut Maulana, wisata leisure atau jalan-jalan, hanya memiliki tiga musim padat kunjungan wisatawan yaitu musim lebaran, libur anak sekolah, dan libur natal tahun baru.

"Kita jangan bicara wisatawan mancanegara dulu. Jadi jika Presiden bilang itu akan rebound masih masuk di akal, tapi yang harus sehat dulu mana?" ujarnya.

Ilustrasi Pariwisata IndonesiaDokumentasi Biro Komunikasi Kemenparekraf Ilustrasi Pariwisata Indonesia

Ia menuturkan business trip di Indonesia langsung mengalami dampak buruk sejak Jakarta diketahui ada pasien positif virus corona.

"Business trip itu kan market-nya paling besar di ibu kota negara, Jakarta. Business trip ini kan sumbernya dari APBN di Jakarta. Begitu Jakarta sakit, muncul hal misalnya pembatasan dinas, membatasi rapat-rapat di luar kantor, work from home ini akhirnya berimbas pada penutupan hotel-hotel di seluruh Indonesia karena bisnis enggak jalan," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com