Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Bumi, Berikut 7 Tips Liburan Ramah Lingkungan Kelar Pandemi Corona

Kompas.com - 22/04/2020, 15:04 WIB
Nabilla Ramadhian,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.comHari Bumi yang jatuh pada 22 April, salah satu hari penting yang dirayakan untuk mendukung keberlangsungan planet yang kita huni.

Baca juga: Mengenal Hari Bumi, dari Pengertian, Sejarah, hingga Maknanya

Ketika masih kecil, mungkin kamu pernah terlibat untuk membersihkan sampah di sekitar tempat tinggalmu, atau menanam banyak pohon kecil. Hal tersebut tetap bisa kamu lakukan sembari kamu berlibur ke suatu tempat.

Berikut 7 tips jalan-jalan ramah lingkungan untuk Hari Bumi yang telah Kompas.com rangkum, mengutip ThrillistDapat dipraktikkan saat liburan setelah pandemi corona (Covid-19) berakhir.

1. Cari maskapai penerbangan yang berlakukan program carbon offset

Carbon offset merupakan program pengimbangan emisi karbon untuk menjaga lingkungan. Beberapa maskapai penerbangan seperti United, Delta, dan JetBlue menawarkan program tersebut.

Maskapai penerbangan yang berlakukan program tersebut di Asia adalah Jetstar melalui “Program Terbang dengan Netral Karbon”.

Ilustrasi pesawat milik maskapai penerbangan JetStar. SHUTTERSTOCK/SUPARAT_C Ilustrasi pesawat milik maskapai penerbangan JetStar.

Mengutip laman jestar.com, program tersebut sudah disertifikasi dan diverifikasi secara independen menurut Standar Pengimbangan Karbon Nasional pemerintah Australia, atau National Carbon Offset Standard (NCOS).

Program carbon offset biasanya bekerja dengan menganalisis dampak lingkungan dari perjalanan yang kamu lakukan.

Hal tersebut sekaligus menghitung jumlah uang (atau miles) yang bisa kamu donasikan kepada berbagai program yang mengurangi emisi gas rumah kaca.

2. Gunakan kendaraan umum seperti bus atau kereta

Kendati pesawat merupakan bentuk transportasi paling aman dan berkemungkinan kecil untuk terjadi kecelakaan, namun industri penerbangan komersial tidak terlalu ramah lingkungan.

Jika kamu melakukan wisata domestik dan memiliki waktu luang, ada baiknya kamu melakukan roadtrip dan tidak menggunakan pesawat.

Sembilan kereta api Daops 9 Jember tidak beroperasi karena penumpang sepi terdampak virus corona KOMPAS.com/Dokumentasi Humas KAI Daops 9 Sembilan kereta api Daops 9 Jember tidak beroperasi karena penumpang sepi terdampak virus corona

Apabila kamu memilih pesawat, kamu bisa gunakan transportasi umum. Selain untuk menjaga lapisan ozon, transportasi lokal bisa membuatmu mengenali lebih dalam tempat wisata tujuanmu.

Selain menggunakan transportasi publik, kamu bisa juga bisa menyewa sepeda.

3. Tingkatkan agregator perjalananmu

Glooby merupakan agregator perjalanan yang bisa kamu gunakan untuk mencari penerbangan dan kamar hotel murah, dan juga yang ramah lingkungan (sustainable).

Artinya, kamu bisa memanfaatkan penerbangan yang lebih hemat bahan bakar, dan hotel yang sudah memiliki label ramah lingkungan.

4. Manfaatkan apa pun yang kamu dapatkan dari tempat bepergianmu

Kemana saja melancong, pastikan semua yang kamu lakukan berasal dari tempat tersebut. Kamu bisa cari restoran dan pasar yang menggunakan makanan bersumber lokal.

Sementara untuk penginapan dan agen perjalanan, kamu bisa cari yang mempekerjakan masyarakat lokal. Pemandu yang paling berpengetahuan adalah mereka yang tumbuh di lingkungan sekitar tersebut.

Pemandu wisata untuk Tur Wisata Bhineka, Wisata Rumah Ibadah sedang menjelaskan mengenai sejarah Gereja KatedralSYIFA NURI KHAIRUNNISA Pemandu wisata untuk Tur Wisata Bhineka, Wisata Rumah Ibadah sedang menjelaskan mengenai sejarah Gereja Katedral

5. Jangan pakai handuk baru

Handuk baru berarti handuk lama yang telah kamu pakai akan dicuci menggunakan sabun. Namun kamu bisa menghemat pemakaian sabun dengan tidak terlalu sering mengganti handuk.

Tidak hanya itu, kamu juga akan menghemat banyak air dengan tidak meminta tolong orang lain untuk mencuci dan mengganti handuk atau sprei yang kamu gunakan setiap malam dalam tiga malam jangka waktu menginapmu.

ilustrasi handuk mandiShutterstock ilustrasi handuk mandi

6. Tidak ada lagi botol air sekali pakai

Untuk menghindari pemakaian botol air sekali pakai, kamu bisa gunakan botol minum yang bisa digunakan kembali.

Selalu bawa botol minum tersebut kemana pun kamu pergi. Kamu juga bisa menghiasnya dengan gambar-gambar kecil stempel paspor agar botol minum terlihat menarik.

Selain botol air sekali pakai, kamu juga bisa hindari pemakaian kantung plastik untuk barang yang bisa kamu bawa dengan kedua tanganmu, atau dimasukkan ke dalam ransel perjalanan.

Pura di area Monkey Forest Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, tercatat dibangun pada abad 14.KOMPAS.com/SILVITA AGMASARI Pura di area Monkey Forest Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, tercatat dibangun pada abad 14.

7. Pertimbangkan lingkungan saat merencanakan perjalanan

Terdapat banyak sekali perusahaan yang siap untuk membantumu merencanakan perjalanan yang ramah lingkungan.

Kamu bisa mengikuti tur bersepeda milik Backroads atau VBT, atau pesan perjalanan dengan Intrepid Travel.

Intrepid Travel memiliki tujuan menjadi ramah iklim yang tidak hanya memiliki dampak netral pada lingkungan pada 2020.

Kamu juga bisa memanfaatkan EarthCheck, Rainforest Alliance, dan Green Globe untuk mencari perusahaan yang tersertifikasi dalam praktik perjalanan ramah lingkungan di berbagai wilayah di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com