JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia punya beragam jenis kuliner dari Sabang sampai Merauke. Tak terkecuali hidangan yang segar-segar seperti sajian es yang khas dari setiap daerah.
Baca juga: 10 Sajian Es Khas Indonesia, Jangan Dibaca Sebelum Berbuka Puasa
Setiap daerah punya sajian es menyegarkan yang berbeda-beda satu sama lain. Biasanya, sajian es ini semakin populer saat bulan Ramadan untuk dijadikan sajian berbuka puasa.
Baca juga: 10 Sajian Es Khas Indonesia, Jangan Dibaca Sebelum Berbuka Puasa
Berikut ini kompilasi 34 sajian es khas dari 34 provinsi di Indonesia yang cocok untuk dijadikan sajian buka puasa.
Sesuai dengan namanya, es ini berbahan dasar timun segar yang diparut atau diserut. Campurannya selain timun serut adalah sirup jeruk limau yang dibuat dengan merebus air, gula pasir, air perasan jeruk limau, dan daun jeruk.
Selain itu, ada juga orang yang menambahkan biji selasih ke dalamnya untuk variasi. Minuman yang juga dikenal dengan nama ie boh timun ini sering dinikmati saat bulan Ramadan untuk sajian berbuka puasa.
Mulai dari bubur ketan hitam, cendol, tape ketan, bubur candil, dan lupis. Aneka kudapan tersebut dicampur dalam satu mangkuk kemudian disiram air santan dan gula aren asli.
Di Mandailing Natal, toge ini sering dimakan dalam kondisi hangat. Sedangkan di Medan, orang lebih banyak yang menyukai sajian ini dingin dengan ditambahkan es.
Untuk mengolah minuman ini, daging durian dipisah dari bijinya. Kemudian disiram ke atas es serut dan untuk menambah rasa diberi susu kental manis.
Banyak juga variasi es durian dengan memberi topping tambahan seperti kolang-kaling atau cincau.
Namanya memang unik, tetapi jangan ragukan rasanya. Isi dari es ini terdiri dari agar-agar yang kenyal dan berwarna-warni.
Selain itu dilengkapi juga dengan biji selasih, sirup, es batu, dan biasanya juga terdapat blewah.
Es ini ternyata punya cerita sejarah tersendiri yang cukup unik. Konon, saat itu ada seorang laksamana yang istrinya dibawa kabur oleh pemilik kebun buah kweni.
Karena marah istrinya dibawa kabur, sang laksamana itu pun menebang semua pohon kweni.
Buah-buah kweni yang sangat banyak itu kemudian diolah oleh masyarakat setempat untuk dijadikan es laksamana mengamuk ini.
Kweni dicampurkan dengan gula pasir dan santan yang nikmat jika dinikmati sebagai sajian berbuka puasa.
Jus pinang merupakan minuman khas Jambi yang diipercaya sebagai minuman penambah tenaga. Pinang sendiri dikenal memiliki rasa yang getir, tapi rasa jus pinang tidak memiliki rasa getir karena sudah dicampur madu dan kuning telur.
Daerah Bengkulu punya dua sajian khas untuk berbuka, yakni bubur jewawut dan bubur dawat.
Bubur jewawut dibuat dari biji jewawut yang dalam bahasa Bengkulu disebut sebagai sekoi. Bubur jewawut bisa ditambahkan es supaya rasanya lebih segar.
Sementara bubur dawat ini cukup mirip dengan dawet di pulau Jawa. Perbedaannya, bubur dawat punya warna putih dari tepung beras karena tidak diberi pewarna hijau.
Tepung beras yang sudah ditambah air panas dan kapur sirih dicetak dengan cetakan. Bubur dawat ini disajikan dengan santan yang dicampur dengan gula merah.
Campurannya terdiri dari kacang merah, santan, susu kental manis, dan berbagai bahan pelengkap lainnya seperti cincau, dawet, nangka, dan bahkan tape.
Es jeruk kunci punya cita rasa asam-manis yang berbeda dari es jeruk pada umumnya. Kesegarannnya ini juga bisa jadi sajian berbuka yang sulit untuk dilewatkan.
Kalau kamu ke Bangka Belitung, kamu juga bisa membeli sirup jeruk kunci kemasan botol untuk oleh-oleh.
Mirip seperti es laksamana mengamuk, es serbat kweni juga terbuat dari potongan daging mangga kweni yang dicampur dengan gula merah dan selasih.
Selain dengan gula merah, ada juga beberapa orang yang menyajikannya dengan campuran gula putih.
Karena menggunakan buah mangga kweni yang musiman, maka minuman ini juga hanya bisa ditemukan saat musim kweni saja.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.