Tipe ketiga adalah pohon kurma yang didatangkan dari Thailand baik dalam bentuk bibit asal biji atau dari biji kurma Thailand, dan dari bibit hasil kultur jaringan untuk kurma tropika asal Thailand, serta pohon induk kurma dewasa.
Jenis kurma ini disebut sebagai kurma tropika. Kurma jenis ini telah dikembangkan di Thailand sejak puluhan tahun lalu dan sudah beradaptasi baik dengan kondisi cuaca dan iklim di daerah tropis.
“Dengan demikian, kurma kelompok ini sudah terbukti mampu berbunga dan berbuah di daerah tropika, termasuk Indonesia.
Oleh karena itu, kurma jenis ini yang sebetulnya lebih cocok untuk dikembangkan di Indonesia atau dijadikan sebagai bahan dasar untuk pengembangan pertanaman kurma di Indonesia,” papar Sudarsono.
Masalah yang sama juga dihadapi oleh kurma yang berasal dari Thailand ini. Menurut Sudarsono, pohon kurma ini juga belum tentu mampu menghasilkan kurma tamr.
Menurutnya, buah kurma yang dipanen dari pohon kurma di Indonesia hanya bisa mencapai tahapan khalal atau awal dari ruthob karena kondisi cuaca dan iklim di sini tidak mendukung perkembangan kurma tamr.
Namun untungnya, menurut Sudarsono, permintaan atas kurma khalal dan ruthob diketahui cukup tinggi di pasaran Indonesia. Hal itu membuat kurma khalal dan ruthob bisa jadi peluang bisnis besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.