Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/05/2020, 10:05 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Bicara soal pariwisata tak lepas dari bidang konservasi alam, plus kerjasama antar-lembaga guna mencapai pariwisata yang berkelanjutan.

Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Wiratno menyarankan ekowisata berbasis komunitas harus digalakkan guna menjaga pembangunan keberlanjutan.

Adapun ia mengatakan, kunci dari pembangunan ini adalah dari segi pendampingan dan menemukan pemain lokal atau local champion dari setiap wilayah.

"Saya kira dengan community based yang menjadi kunci adalah pendampingan yang agak lama, dan kedua kita harus menemukan local champion," kata Wiratno.

"Kalau tidak bisa menemukan local champion itu sangat sulit," kata lanjutnya dalam video conference bertemakan "Pemanfaatan Jasa Lingkungan untuk Pariwisata", Rabu (6/5/2020).

Ia pun mencontohkan daerah yang berhasil menerapkan community based di Indonesia yaitu Tangkahan, Kalibiru, Jatimulyo, dan kampung Saporkren di Sorong Papua.

Baca juga: Tangkahan dan Kalibiru, Contoh Wisata Alam Berbasis Komunitas

Seorang turis asing berfoto bersama gajah-gaah di kawasan Ekowisata Tangkahan, Langkat, beberapa waktu lalu. Sumut berpotensi kehilangan pendapatan Rp 5,2 miliar setiap bulan akibat virus corona.KOMPAS.COM/DEWANTORO Seorang turis asing berfoto bersama gajah-gaah di kawasan Ekowisata Tangkahan, Langkat, beberapa waktu lalu. Sumut berpotensi kehilangan pendapatan Rp 5,2 miliar setiap bulan akibat virus corona.

Menurutnya, daerah-daerah tersebut berhasil menemukan local champion dan pendampingan bagi pelaku usaha wisata serta masyarakat lokal.

Selain itu, kata dia, ekowisata berbasis komunitas dapat mengubah birokrat yang selama ini justru mempersulit daerah.

"Makanya saya membuat 10 prinsip urus hutan konservasi. Pertama harus respek dan memanusiakan manusia. Masyarakat sebagai personal, sebagai subjek bukan objek. Ini prinsip dasar," ujarnya.

Hal ini sudah diujicoba oleh Wiratno kepada seluruh stafnya kala bekerja sama dengan masyarakat lokal tempat konservasi, dan berjalan dengan mudah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tiket DAMRI Mudik Lebaran 2023 Sudah Bisa Dipesan, Ada 56 Juta Kursi

Tiket DAMRI Mudik Lebaran 2023 Sudah Bisa Dipesan, Ada 56 Juta Kursi

Travel Update
Nyepi, 13 Ogoh-ogoh Ramaikan Pawai di Lamongan

Nyepi, 13 Ogoh-ogoh Ramaikan Pawai di Lamongan

Jalan Jalan
AC Super Jet Air Rute Bali-Jakarta Mati, Ini Penjelasan Super Air Jet

AC Super Jet Air Rute Bali-Jakarta Mati, Ini Penjelasan Super Air Jet

Travel Update
3 Tempat Wisata Religi di Sumenep, Ada Masjid Agung

3 Tempat Wisata Religi di Sumenep, Ada Masjid Agung

Jalan Jalan
Hikmatnya Nyepi di Mataram NTB dan Pawai Ogoh-ogoh Kembali Digelar

Hikmatnya Nyepi di Mataram NTB dan Pawai Ogoh-ogoh Kembali Digelar

Jalan Jalan
Jelajah Museum Fatahillah Malam Hari, Masuk ke Penjara Bawah Tanah

Jelajah Museum Fatahillah Malam Hari, Masuk ke Penjara Bawah Tanah

Jalan Jalan
Ada Bhuta Kala Kelelawar di Festival Ogoh-ogoh di Batam

Ada Bhuta Kala Kelelawar di Festival Ogoh-ogoh di Batam

Jalan Jalan
Kirab Tumpeng Apem di Jombang untuk Sambut Ramadhan, Jadi Rebutan Warga di Alun-alun

Kirab Tumpeng Apem di Jombang untuk Sambut Ramadhan, Jadi Rebutan Warga di Alun-alun

Travel Update
Viral Foto Aksi WNA Telanjang di Gunung Agung Bali, Mendaki Ilegal

Viral Foto Aksi WNA Telanjang di Gunung Agung Bali, Mendaki Ilegal

Travel Update
Tawur Agung Kesanga di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang, Ramai Ribuan Warga

Tawur Agung Kesanga di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang, Ramai Ribuan Warga

Travel Update
Panduan ke Pameran Matrajiva di Sarinah, Tiket Masuk hingga Aturan

Panduan ke Pameran Matrajiva di Sarinah, Tiket Masuk hingga Aturan

Travel Tips
Bunga Teratai Rana Tonjong di Manggarai Timur, NTT Mulai Mekar

Bunga Teratai Rana Tonjong di Manggarai Timur, NTT Mulai Mekar

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Gardu Pandang Ketep Terkini, Pagi sampai Sore

Harga Tiket dan Jam Buka Gardu Pandang Ketep Terkini, Pagi sampai Sore

Travel Tips
Jelang KTT Asean Summit 2023, Fasilitas Trekking di Pulau Padar TN Komodo Diperbaiki

Jelang KTT Asean Summit 2023, Fasilitas Trekking di Pulau Padar TN Komodo Diperbaiki

Travel Update
4 Tips Bermain di Taman Pejatian Pasar Minggu Jakarta Selatan, Bawa Bekal

4 Tips Bermain di Taman Pejatian Pasar Minggu Jakarta Selatan, Bawa Bekal

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+