Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Hari Raya Kuningan, Apa Bedanya dengan Galungan?

Kompas.com - 26/09/2020, 14:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sabtu (26/9/2020), umat Hindu merayakan Hari Raya Kuningan setelah 10 hari sebelumnya merayakan Hari Suci Galungan.

Namun, masyarakat Indonesia masih kerap mengucapkan Selamat Hari Raya Kuningan dan Galungan secara bersamaan.

Padahal, Hari Raya Kuningan dan Galungan tentu berbeda. Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Bali I Gede Pitana menerangkan, kedua hari yang disucikan bagi umat Hindu itu berbeda satu sama lainnya.

Lalu, apa perbedaan di antara keduanya?

Hari Raya Kuningan jatuh 10 hari setelah Hari Suci Galungan

Perbedaan pertama yang paling mencolok adalah waktu perayaan antara keduanya. Jelas Pitana, Hari Raya Kuningan jatuh 10 hari setelah Hari Suci Galungan.

Baca juga: Galungan dan Kuningan Berbeda, Ini Penjelasannya

"Jadi, katakanlah besok itu kan Galungan tanggal 16 September, maka berakhir perayaannya pada 26 September, yang disebut dengan Hari Raya Kuningan," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/9/2020).

Meski harinya berbeda, antara Kuningan dan Galungan nyatanya masih merupakan satu rangkaian upacara Hari Suci Galungan.

Kuningan, saat dewa-dewa dan leluhur kembali ke surga

Perbedaan kedua adalah dari segi filosofi. Menurut Pitana, Hari Raya Kuningan dimaksudkan untuk merayakan saat Dewa-dewa dan leluhur kembali ke surga setelah bertemu keturunannya.

Umat Hindu Bali berdoa pada hari raya Kuningan di Pura Sakenan, Pulau Serangan, Denpasar, Bali, Sabtu (8/9/2012). Hari raya Kuningan menutup rangkaian hari raya Galungan yakni 10 hari sesudahnya. Kata kuningan sendiri memiliki makna ka-uningan yang artinya mencapai peningkatan spiritual dengan cara introspeksi agar terhindar dari mara bahaya. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Umat Hindu Bali berdoa pada hari raya Kuningan di Pura Sakenan, Pulau Serangan, Denpasar, Bali, Sabtu (8/9/2012). Hari raya Kuningan menutup rangkaian hari raya Galungan yakni 10 hari sesudahnya. Kata kuningan sendiri memiliki makna ka-uningan yang artinya mencapai peningkatan spiritual dengan cara introspeksi agar terhindar dari mara bahaya.

"Kalau Kuningan, Dewa-dewa leluhur kembali ke surga. Puncaknya tetap di Galungan. Kuningan itu mereka sudah kembali," ujar dia.

Sementara itu, Hari Suci Galungan dirayakan untuk memperingati turunnya dewa-dewa dan para leluhur ke bumi dan menemui keturunannya.

Baca juga: Mekotek, Adu Nyali di Puncak Kumpulan Kayu

"Galungan itu dewa-dewa dan leluhur turun, semua atman-atman (roh) yang sudah suci akan turun dari surga menemui keturunannya di dunia," imbuh Pitana.

Galungan juga identik kala umat Hindu bersembahyang pada pagi hari ke pura desanya masing-masing.

Tetap ada tradisi, meski tak meriah

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com