Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2020, 22:00 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Negara-negara anggota Uni Eropa (UE) pekan ini setuju untuk mengadopsi sistem traffic light untuk saling berkoordinasi terkait perjalanan internasional di benua Eropa.

Melansir Lonely Planet, Rabu (14/10/2020), sistem tersebut memudahkan para calon pelancong untuk memahami aturan perjalanan yang semakin kompleks dan kerap berganti.

Baca juga: Liburan ke Megalochori di Santorini, Pernah Jadi Tempat Sembunyi Bajak Laut

Beberapa negara akan diberi tanda hijau, oranye, atau merah berdasarkan tingkat infeksi Covid-19 di sana.

Data akan diberikan oleh European Centre for Disease Control dan sistem akan diperbarui setiap minggu.

Sistem traffic light yang akan diluncurkan bagi para pelancong di Uni Eropa.dok. European Centre for Disease Control Sistem traffic light yang akan diluncurkan bagi para pelancong di Uni Eropa.

Warna-warna akan ditentukan berdasarkan berbagai faktor termasuk kejadian 14 hari per 100.000 populasi dan tingkat tes positif. Negara dengan data yang tidak cukup akan diberi warna abu-abu.

Di bawah sistem traffic light, para pelancong dari area hijau dan oranye dapat bergerak secara bebas tanpa karantina.

Namun, ada kemungkinan tetap ada rekomendasi bagi mereka yang melancong dari area berwarna oranye untuk menunjukkan hasil negatif tes Covid-19.

Baca juga: Unik! Garasi Sepeda di Belanda Terlihat Seperti Bandara Kekinian

 

Ilustrasi Denmark - Para pesepeda di Kopenhagen.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Denmark - Para pesepeda di Kopenhagen.

Sementara itu, pelancong dari area merah atau abu-abu harus menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 sebelum bepergian, atau menjalani karantina saat tiba.

“Hak kami untuk bergerak secara bebas di seluruh UE telah sangat dipengaruhi oleh pandemi,” kata seorang juru bicara European Commision, Selasa (13/10/2020), mengutip Lonely Planet.

“Ditambah lagi, warga dihadapkan pada banyak aturan dan prosedur yang berbeda, informasi yang kurang jelas tentang area dengan risiko tinggi atau rendah, serta ketidak jelasan akan apa yang harus dilakukan saat bepergian,” imbuhnya.

Juru bicara tersebut menambahkan, perjanjian tersebut akan menjadi perbaikan yang disambut baik di tengah situasi saat ini.

Bersifat sukarela

Sistem traffic light bersifat sukarela. Setiap negara UE berhak menentukan apakah mereka ingin mengambil bagian. Namun, sebagian besar negara telah setuju untuk mengadopsi sistem tersebut.

Setiap negara anggota dapat menentukan persyaratan sendiri seperti wajib membawa hasil negatif tes Covid-19, atau periode karantina yang berbeda.

Baca juga: Unik! Hotel Apung Mewah di Swedia Punya Pemandian Es Raksasa

Sebagai contoh, Italia mewajibkan seluruh pendatang dari negara berisiko tinggi untuk membawa hasil negatif tes Covid-19 sebelum tiba.

Sistem baru tersebut akan secara resmi diluncurkan pekan depan. Data akan dipublikasi 24 jam sebelum peta berkode warna diperbarui setiap minggu. Seluruh informasi dalam sistem traffic light akan tersedia di situs Re-open EU.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Harga Tiket dan Jam Buka MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Masuk Gratis

Harga Tiket dan Jam Buka MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Masuk Gratis

Jalan Jalan
Umrah Mandiri Vs Umrah dengan Travel Agent, Pilih Mana?

Umrah Mandiri Vs Umrah dengan Travel Agent, Pilih Mana?

Travel Tips
Korea Selatan Berencana Bebaskan Biaya Visa Elektronik untuk Turis Indonesia

Korea Selatan Berencana Bebaskan Biaya Visa Elektronik untuk Turis Indonesia

Travel Update
MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Mengenal Kasongan di Tempat Estetis

MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Mengenal Kasongan di Tempat Estetis

Jalan Jalan
Umrah Mandiri Tanpa Travel Agent, Apakah Bisa?

Umrah Mandiri Tanpa Travel Agent, Apakah Bisa?

Travel Tips
Etihad Airways Terbang ke Bali Pertama Kalinya per April 2024

Etihad Airways Terbang ke Bali Pertama Kalinya per April 2024

Travel Update
3 Tips Maksimalkan Promo Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023

3 Tips Maksimalkan Promo Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023

Travel Tips
Jelang Nataru, Tingkat Okupansi Hotel Naik 30 Persen di Aceh

Jelang Nataru, Tingkat Okupansi Hotel Naik 30 Persen di Aceh

Hotel Story
Super Air Jet Buka Rute Baru Batam-Pekanbaru-Padang per 20 Desember

Super Air Jet Buka Rute Baru Batam-Pekanbaru-Padang per 20 Desember

Travel Update
Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Beri Diskon Paket Umrah hingga Rp 2 Juta

Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Beri Diskon Paket Umrah hingga Rp 2 Juta

Travel Update
Bus Jawara di Tangerang Penuh Dipesan hingga Akhir Tahun

Bus Jawara di Tangerang Penuh Dipesan hingga Akhir Tahun

Travel Update
7 Hotel Dekat ICE BSD di Tangerang, Ada yang Punya Kolam Renang

7 Hotel Dekat ICE BSD di Tangerang, Ada yang Punya Kolam Renang

Hotel Story
Tips Dapat Cashback di Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023

Tips Dapat Cashback di Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023

Travel Tips
Oktober 2023, Orang Indonesia Paling Banyak Nginap di Hotel Bintang 3 di Jakarta

Oktober 2023, Orang Indonesia Paling Banyak Nginap di Hotel Bintang 3 di Jakarta

Hotel Story
Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar Hari Ini, Ada Cashback hingga Rp 2,5 Juta

Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar Hari Ini, Ada Cashback hingga Rp 2,5 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com