Untuk berinteraksi dengan mereka, Sukirman mengatakan bahwa ada aturan-aturan khusus, seperti menjaga jarak tiga meter dari kepalanya, dan empat meter dari ekornya.
“Harus ada pemandu, orang yang berwisata tidak bisa terlalu dekat dengan mereka. Mereka juga tidak bisa disentuh kulitnya. Untuk mengetahui lebih lanjut nanti bisa ikut tur virtual,” ujar Sukirman.
Tur virtual berkelanjutan
Menurut Julius, ada kemungkinan bahwa tur virtual semacam Virtual Indonesia akan terus berlanjut karena setiap orang memiliki keinginan untuk mengunjungi banyak tempat wisata.
“Anggap kita ada bucket list 500 destinasi yang belum tentu bisa pergi ke semuanya. Tur virtual bisa jadi alternatif untuk kita seleksi mana yang lebih tepat dikunjungi secara langsung,” ujar dia.
Julius melanjutkan, tur virtual merupakan langkah efektif untuk mempromosikan destinasi wisata kepada masyarakat luas.
Menurut dia, orang-orang akan merasa terikat kepada suatu destinasi wisata setelah mengikuti tur virtual melalui pengalaman dan cerita yang didapat.
“Setelah acara, rata-rata mereka menanyakan setelah pandemi kapan dibuka lagi perjalanannya, sudah ada jadwal berikutnya, kalau mau pesan perjalanan seperti apa,” ucap Julius.
Jadwal tur virtual dan cara mengikutinya
Virtual Indonesia akan berlangsung mulai 7–29 November 2020 setiap Sabtu dan Minggu mulai pukul 10.00 WIB.
Melalui jalan-jalan dan edukasi virtual tersebut, masyarakat akan diajak mengelilingi delapan destinasi wisata menarik, yakni Taman Nasional Komodo, Raja Ampat, dan Danau Toba.
Selanjutnya ada Borobudur, Taman Nasional Bali Barat, Gunung Rinjani, Tanjung Puting, dan perairan Gorontalo untuk melihat ikan hiu paus.
Baca juga: Jangan Lakukan Ini Saat Lihat Orangutan di TN Tanjung Puting
Untuk mengikuti Virtual Indonesia, kamu bisa daftar di traval.co secara gratis dengan mengklik “Book Now”.
Tur virtual akan dilakukan melalui Zoom yang tautannya akan diberikan melalui email dalam waktu 1x24 jam. Kamu juga bisa mengikuti Virtual Indonesia melalui YouTube Pesona Indonesia.
Acara ini merupakan kerja sama antara Kemenparekraf, Traval.co, Sebumi, Atourin, Wisata Hiu Paus Botubarani, dan Destinazones.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.