Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situ Bagendit di Garut Bakal Punya 6 Zona Wisata, Apa Saja?

Kompas.com - 09/11/2020, 21:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tempat wisata Situ Bagendit di Garut, Jawa Barat akan dikembangkan dengan konsep ekowisata berbasis masyarakat mulai Rabu (11/9/2020) hingga akhir 2021.

“Rencananya pengembangannya ada enam zona,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Deddy Taufik kepada Kompas.com, Senin (9/11/2020).

Baca juga: Mengenal Nyaneut, Tradisi Minum Teh Khas Garut yang Dulu Disajikan dalam Teko Bambu

Deddy melanjutkan, Zona 1 akan dikembangkan menjadi wisata publik yang menyasar pasar umum. Di dalamnya, pengunjung dapat menikmati wisata air.

Ada juga ruang terbuka, taman, amfiteater, dermaga, taman teratai, shelter, ruang kuliner yang mencakup restoran serta pujasera, kios oleh-oleh, masjid, toilet, dan kantor.

Konsep ekowisata berbasis masyarakat yang akan dikembangkan di Situ Bagendit, Kabupaten Garut, Jawa Barat.dok. Instagram @ridwankamil Konsep ekowisata berbasis masyarakat yang akan dikembangkan di Situ Bagendit, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

“Zona 2 ada wisata air yang didukung berbagai fasilitas kuliner khas Garut, seperti dodol, burayot, kopi, dan lain-lain,” imbuh dia.

Sementara itu, Zona 3 adalah wisata air untuk kegiatan belajar dan mengajar atau green school. Kemudian Zona 4 adalah wisata air yang didukung dengan adanya bangunan bambu.

Baca juga: Ini 10 Destinasi Wisata dan Kuliner di Garut Rekomendasi Kemenpar

Deddy mengatakan bahwa nantinya, bangunan tersebut akan menyajikan pemandangan Situ Bagendit bagi wisatawan yang berkunjung untuk melihat beragam produk dan kreasi bambu unik.

Untuk Zona 5, pengunjung akan disuguhkan wisata air yang didukung sarana dan prasaran untuk hobi, seperti memancing, speed boat, banana boat, berenang, dan area jaringan ikan.

Konsep ekowisata berbasis masyarakat yang akan dikembangkan di Situ Bagendit, Kabupaten Garut, Jawa Barat.dok. Instagram @ridwankamil Konsep ekowisata berbasis masyarakat yang akan dikembangkan di Situ Bagendit, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

“Zona 6 itu khusus wisata privasi tinggi. Area resor atau glamping. Itu yang kita arahkan,” ucap Deddy.

Selain area penginapan, Zona 6 rencananya juga akan memiliki fasilitas kolam renang, juga area untuk menikmati keindahan Situ Bagendit.

Pintu masuk sesuai zonasi

Selain pengembangan enam zona wisata di Situ Bagendit, Deddy mengungkapkan bahwa nantinya akan ada tiga pintu masuk ke sejumlah zona wisata.

Konsep ekowisata berbasis masyarakat yang akan dikembangkan di Situ Bagendit, Kabupaten Garut, Jawa Barat.dok. Instagram @ridwankamil Konsep ekowisata berbasis masyarakat yang akan dikembangkan di Situ Bagendit, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

“Tiga pintu masuk juga berkaitan dengan zona tadi, itu pintu masuknya ke kawasan. Gate 1 ke Zona 1 dan 4, Gate 2 ke Zona 2 dan 6, Gate 3 ke Zona 3 dan 5. Itu yang kita arahkan,” sambung Deddy.

Bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam sembari jalan-jalan santai di Taman Teratai dan berswafoto ria di bangunan bambu, mereka bisa masuk ke Situ Bagendit melalui Gate 1.

Baca juga: 6 Pesona Papandayan, Gunung Api Ramah Pendaki di Barat Daya Garut

Sementara itu, bagi yang ingin mencicipi kuliner khas Garut dan bermalam di resor atau mencoba glamping, Gate 2 merupakan pintu masuk yang harus dituju.

Apabila pengunjung nantinya ingin belajar seputar alam atau menyalurkan hobi, seperti memancing atau menaiki speed boat, mereka bisa langsung menuju Gate 3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com