Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembukaan Destinasi Wisata adalah Survival Economy

Kompas.com - 29/11/2020, 19:23 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Regional Director of Asia Pacific International Congress and Convention Association (ICCA) Noor Ahmad Hamid mengatakan bahwa pembukaan kembali destinasi wisata adalah bagian dari Survival Economy.

“Beberapa bulan pertama selama pandemi Covid-19, kita tidak yakin berapa lama ini akan terjadi, lalu sekarang November. Ini terlalu lama, kita harus bertahan. Makanya setiap destinasi wisata dibuka kembali,” katanya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Hamid dalam webinar Global Tourism Forum bertajuk “Recovery and Beyond Summit 2020”, Jumat (27/11/2020).

Baca juga: Disneyland Paris Gagal Buka Saat Natal, Kenapa?

Dia melanjutkan, negara-negara di dunia telah melakukan dua tahap dalam perekonomian selama pandemi Covid-19 berlangsung. Pertama adalah Copy Economy.

“Apa yang dilakukan adalah Copy Economy. Daerah kami meniru apa yang negara lain lakukan karena kami belum yakin dengan apa yang terjadi,” jelas Hamid.

Saat suatu negara sudah paham dengan apa yang terjadi, dalam hal ini Covid-19 yang mulai merebak ke banyak negara dan memberi dampak terhadap ekonomi, suatu negara mulai berpindah ke tahap kedua atau Survival Economy.

Melalui tahap tersebut, Hamid menuturkan bahwa sejumlah destinasi wisata di dunia mulai dibuka kembali untuk menggerakkan perekonomian masing-masing.

Baca juga: Jadwal Bus Mila Rute Yogyakarta-Banyuwangi 2020

Kendati demikian, hal tersebut masih belum termasuk dalam pemulihan ekonomi karena menurut dia kerangka waktu tahap pemulihan masih belum diketahui.

“United Nations World Travel Organization (UNWTO) memperkirakan bahwa perjalanan akan diizinkan kembali pada akhir 2021,” ungkap Hamid.

Ilustrasi Spanyol - Torre de Hercules.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Spanyol - Torre de Hercules.

Ia melanjutkan, tingkat kepercayaan diri masyarakat untuk bepergian baru akan dimulai kembali dua tahun kemudian.

"Bayangkan apa yang akan terjadi jika Anda di bisnis perjalanan, Anda harus sasar bisnis domestik dulu,” sambung Hamid.

Kondisi industri pariwisata global

Saat ini, Hamid mengatakan bahwa kondisi industri pariwisata global terlihat tidak terlalu baik lantaran banyak pembatalan yang terjadi.

Mulai dari penerbangan yang terjadi tidak sebanyak sebelum pandemi Covid-19, sejumlah perusahaan tutup, hingga hotel-hotel yang tidak memiliki pendapatan sama sekali.

Selain itu, pertemuan-pertemuan asosiasi internasional di Asia—sektor kecil dalam industri pariwisata—kehilangan lebih dari 7 miliar dollar AS selama 2020.

Baca juga: Wisata Batu So’on di Bondowoso, Batu Mirip Stonehenge yang Misterius

“Lebih dari 14.000 pertemuan asosiasi internasional yang biasanya dilakukan dari satu destinasi ke destinasi lain, termasuk Indonesia, telah ditunda, dimajukan pelaksanaannya, dibatalkan, dan dilakukan secara virtual,” sambung Hamid.

Meski begitu, dia tetap positif lantaran banyak dari pertemuan tersebut ditunda. Artinya, saat situasi sudah normal dan perjalanan diizinkan kembali, pertemuan tetap akan dilaksanakan di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com