Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Jadi Pertimbangan Hotel untuk Perayaan Natal dan Tahun Baru

Kompas.com - 14/12/2020, 11:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, ada pertimbangan biaya jika ingin menggelar acara perayaan Natal dan Tahun Baru selama pandemi Covid-19.

“Ada pertimbangan dari biaya. Kalau perayaan, buang biaya besar tapi konsumen tidak ada yang minat, itu kan jadi permasalahan,” kata dia kepada Kompas.com, Jumat (11/12/2020).

Menurut Maulana, pasar yang dituju hotel-hotel yang hendak menggelar acara perayaan Natal dan Tahun Baru adalah kelas menengah ke atas.

Baca juga: 10 Tips Aman Menginap di Hotel Selama Pandemi Covid-19

Saat ini, Maulana mengatakan bahwa pasar tersebut masih memiliki kekhawatiran akan terinfeksi Covid-19 yang cukup tinggi.

Apabila hotel mengadakan acara di tengah kondisi yang dirasa Maulana sedang tidak cukup baik, maka akan ada biaya yang cukup besar yang akan dikeluarkan.

Keluarnya biaya dari acara yang kurang diminati, ucap Maulana, akan membahayakan pihak hotel.

Baca juga: Adakah Dana Hibah Pariwisata untuk Sektor Selain Hotel dan Restoran?

Selain pertimbangan biaya, ada juga faktor lain yang disesuaikan industri perhotelan di tengah kondisi saat ini.

“Mereka tidak serta-merta berpikir untuk membuat kegiatan seperti biasanya untuk pergantian tahun. Lepas dari apa pun, kita selalu bilang bahwa saat ini bergantung pada kepercayaan dari publik,” ujar Maulana.

Banyak yang pilih paket staycation

Guna tetap mendapat keuntungan selama libur Natal dan Tahun Baru, Maulana mengatakan bahwa hotel-hotel saat ini lebih mengejar penjualan paket menginap jangka panjang seperti staycation.

Hal ini lantaran banyak dari pihak hotel yang berpikir untuk tidak mengadakan acara perayaan hari libur besar tersebut.

ILUSTRASI - Kamar HotelShutterstock/Dragon Images ILUSTRASI - Kamar Hotel

“Di DKI Jakarta, sebenarnya pergantian tahun umumnya jadi satu potensi untuk tingkatkan okupansi atau pendapatan, tapi sekarang tidak ada. Otomatis lebih banyak orang staycation” ujar Maulana.

Baca juga: Warga DIY Diminta Staycation Saat Akhir Tahun, Bukan ke Luar Kota

Ia melanjutkan, mungkin ada paket makan malam. Namun, jamnya dibatasi dan menerapkan protokol kesehatan. Acara semacam gala dinner kini diadakan berdasarkan permintaan, bukan inisiatif hotel.

Hotel jual paket makan malam

Berbicara tentang paket makan malam, Assistant Corporate Marcomm Manager Santika Indonesia Hotels & Resorts, Prita Gero, mengatakan bahwa pihaknya memiliki paket tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com