KOMPAS.com – Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2020 diproyeksikan menurun hingga 74,7 persen. Penurunan ini terjadi akibat banyaknya pembatasan perjalanan yang ditetapkan negara-negara di dunia akibat pandemi Covid-19.
“Pandemi kita merasakan luar biasa dampak negatifnya. Kunjungan turun secara drastis,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam gelaran Jumpa Pers Akhir Tahun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Selasa (29/12/2020).
Baca juga: Bali Prioritaskan Pariwisata Berbasis Kebudayaan
Berdasarkan data dari Kemenparekraf yang dipaparkan Sandiaga, jumlah kunjungan wisman tahun 2020 adalah sekitar 4 juta orang. Jumlah tersebut cukup memenuhi target Kemenparekraf, yakni 2,8–4 juta kunjungan wisman.
Namun jumlah tersebut menurun cukup tajam dari jumlah kunjungan tahun 2019, yakni 16,10 juta kunjungan.
Hal yang sama juga terjadi pada jumlah devisa yang diperoleh dari bidang pariwisata. Jumlah devisa tahun 2020 adalah senilai 3,54 milyar dolar AS, dengan target dari Kemenparekraf sejumlah 3,3– 4,9 miliar dolar AS.
Jumlah tersebut menurun cukup drastis dari pencapaian tahun 2019, yakni devisa senilai 16,9 milyar dolar Amerika.
Pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada pergerakan wisman saja, tapi juga pada pergerakan wisatawan nusantara (wisnus).
Pergerakan wisnus tahun 2020 diproyeksikan sebesar 198 juta pergerakan. Jumlah tersebut menurun sekitar 29,7 persen dari jumlah pergerakan tahun 2019, yakni 282 juta.
Di tahun 2020, jumlah kontribusi pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan hanya sebesar 4 persen.
Sementara untuk nilai tambah ekonomi kreatif diproyeksikan bernilai Rp 1.050 triliun dengan proyeksi nilai ekspor ekonomi kreatif mencapai 15,06 miliar dolar Amerika.
Baca juga: Sandiaga Imbau Wisatawan Menengah ke Atas Liburan di Indonesia Saja
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.