KOMPAS.com – Museum Louvre di Paris, Perancis mengalami penurunan jumlah kunjungan yang cukup tajam, yakni lebih dari 70 persen pada 2020 karena adanya pembatasan akibat pandemi Covid-19.
Melansir Malay Mail, Sabtu (9/1/2021), penerimaan pendapatan turun lebih dari 90 juta euro atau Rp 1,5 triliun dibandingkan dengan pendapatan pada 2019.
Baca juga: Museum Louvre di Perancis Dibuka Juli 2020, Ada Protokol Kesehatan
Museum tersebut sempat tutup selama enam bulan saat Perancis berlakukan lockdown. Akibatnya, pengunjung turun menjadi 2,7 juta pada 2020 dari 9,6 juta pada 2019 dan 10,2 juta pada 2018.
Jumlah tersebut turun secara drastis karena kunjungan dari wisatawan asing, terutama dari Amerika Serikat, China, Jepang, dan Brasil yang biasa mencapai tiga perempat dari total kunjungan, seketika berkurang.
Langkah museum hadapi keterpurukan
Museum tersebut berhasil membatasi keterpurukan dengan pameran blockbuster Leonardo da Vinci.
Adapun, pameran tersebut berhasil menarik 1,1 juta pengunjung dan berakhir sebelum lockdown pertama di Perancis pada musim semi.
Tidak hanya itu, Museum Louvre juga menggunakan waktu operasionalnya yang ditangguhkan untuk meningkatkan penawaran digitalnya.
Baca juga: Efek Beyonce, Museum Louvre Pecahkan Rekor di 2018
Melalui langkah tersebut, mereka berhasil mendapati jumlah pelanggan online yang tumbuh lebih dari satu juta dari 2019 menjadi 9,3 juta. Situs resmi mereka pun mencatat 21 juta klik.
Kemudian, museum tersebut juga menemukan cara baru untuk mengumpulkan uang termasuk distribusi film dokumenter “A Night at the Louvre: Leonardo da Vinci” di seluruh dunia yang ditujukan untuk bioskop.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan