Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata di Kawasan Konservasi, Ini 4 Hal yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 18/01/2021, 15:45 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK) Nandang Prihadi mengatakan, masyarakat bisa berwisata di kawasan konservasi yang masuk dalam kategori taman nasional (TN), taman wisata alam (TWA), taman hutan raya (Tahura), dan suaka margasatwa (SM).

Kendati demikian, calon wisatawan yang hendak berkunjung perlu memerhatikan sejumlah aturan agar kunjungan tetap aman, serta alam dan lingkungan tetap terjaga.

“Banyak orang ingin melakukan wisata di kawasan konservasi. Tapi tentu yang harus dilakukan adalah wajib lapor,” tegasnya.

Baca juga: Indonesia Punya 556 Kawasan Konservasi, Mana yang Boleh Dikunjungi?

Hal tersebut dia utarakan dalam webinar Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) bertajuk “Membangkitkan Kembali Pariwisata Indonesia Melalui Wisata Petualangan” pada Kamis (14/1/2021).

Saat ini, Indonesia memiliki 556 kawasan konservasi yang terdiri dari sebanyak 214 unit masuk dalam kategori cagar alam, 80 unit dalam kategori SM, dan 54 unit dalam kategori TN.

Selanjutnya sebanyak 134 unit masuk dalam kategori TWA, 34 unit dalam kategori Tahura, dan 29 unit masuk dalam kategori kawasan suaka alam atau kawasan pelestarian alam (KSA/KPA).

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut empat hal yang perlu diperhatikan saat berwisata di kawasan konservasi yang telah Kompas.com rangkum berdasarkan paparan Nandang, Senin (18/1/2021):

1. Laporan ke pengelola kawasan

Masyarakat yang ingin berkunjung ke kawasan konservasi beralasan bahwa sumber daya alam yang dimiliki Nusantara begitu hijau dan alami, dan kawasan menawarkan pemandangan yang sangat indah.

Baca juga: Bakal Digandrungi, Wisata Alam di Kawasan Konservasi Punya Potensi Besar

Nandang tidak menampik bahwa ada saja wisatawan yang nekat berkunjung melewati jalur tikus untuk menghindari prosedur pelaporan atau bayar tiket masuk.

“Tapi yang harus dilakukan adalah wajib lapor. Kalau ada kejadian, sesuatu yang tidak diinginkan, pengelola bisa tahu,” tuturnya.

2. Pakai pemandu

Jika memungkinkan, Nandang menyarankan agar wisatawan juga didampingi oleh petugas atau pemandu yang berkompetensi saat melakukan kunjungan meski mungkin mereka sudah paham medan kawasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com