Untuk menuju persimpangan, wisatawan hanya perlu berjalan atau berkendara sejauh sekitar 300 meter dari loket pembelian tiket menuju area parkir atas.
Baca juga: Curug Sinom Indah di Banjarnegara , Air Terjun di Tengah Hutan Pinus
“Sepanjang perjalanan, kanan dan kiri ada pemandangan ladang pertanian warga. Kebun kopi, tapi kebanyakan sayur. Pemandangan alam, juga tembakau. Kalau musim tembakau, pemandangan penuh tembakau,” jelas Danang.
Setibanya di area parkir, perjalanan dilanjutkan dengan trekking melintasi jalur sepanjang 250 meter. Nantinya, pengunjung akan menemui sebuah persimpangan.
Air terjun nomor dua dan nomor tiga berada dalam satu lokasi. Tepatnya, posisi mereka saling bertumpuk. Danang mengatakan, wisata ke sana hanya untuk minat khusus karena jalur trekking yang ditempuh cukup ekstrem.
“Kalau ke sana enggak mungkin datang sendiri, harus sewa pemandu lokal,” ucap dia.
Adapun medan yang akan dilalui oleh wisatawan jika ingin ke air terjun nomor dua dan tiga adalah jalur setapak melewati tebing.
Selain itu, mereka juga akan sedikit mendaki dan melewati semak-semak yang jarang dilewati manusia. Hanya satu atau dua orang yang minat berkunjung ke sana.
Sementara itu, untuk menuju air terjun tingkat keempat, wisatawan hanya bisa melakukannya pada musim kemarau saat aliran sungai tidak deras.
Baca juga: 10 Tips Berkunjung ke Curug Surodipo, Bawa Bekal
Sebab, wisatawan harus menyusuri sungai terlebih dahulu sebelum mencapai area air terjun nomor empat.
“Ke nomor lima motor bisa ke lokasi, tapi harus pakai pemandu. Yang sering dikunjungi nomor satu. Kita fokus ke nomor satu karena wisatawan lokal kurang suka ke sana,” kata Danang.
Curug Surodipo terletak di Desa Tawangsari, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Mereka buka setiap hari pukul 08.00-16.00 WIB.
Harga tiket masuk Curug Surodipo adalah Rp 4.000 per orang. Tarif parkir motor adalah Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000. Biaya kemah plus tiket masuk adalah Rp 15.000.
Namun, untuk kemah, kendaraan tidak akan ditaruh di kawasan wisata, tetapi di area desa yang jaraknya tidak jauh dengan biaya penitipan Rp 5.000 per motor. Dari desa, pengunjung bisa naik ojek ke tempat wisata dengan biaya Rp 10.000 sekali jalan.
“Kalau tidak ada peralatan kemah, kita kerja sama dengan teman-teman di basecamp pendakian Prau, tidak jauh dari sini. Bisa pinjam ke sana. Kalau tidak salah per tenda kisaran Rp 50.000-Rp 70.000,” ujar Danang.
Baca juga: Sejarah Curug Surodipo di Temanggung dan Pangeran Diponegoro
Apabila ingin kemah tetapi belum familiar dengan Curug Surodipo, harga sewa pemandu lokal adalah Rp 100.000 per malam untuk rombongan minimal 10 orang.
“Ditemani pemandu untuk satu malam. Pemandu cuma bisa temani ke air terjun nomor satu,” kata dia.
Jika tertarik untuk menginap di dekat air terjun, di rumah warga, menjelajahi air terjun bersama pemandu, atau memesan banyak cucur, kamu bisa hubungi Danang lewat WhatsApp di nomor +6282332696600.
Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, serta tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat celsius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.