Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Kuliner di Swiss, Yuk Cicipi Tiga Hidangan Ini

Kompas.com - 29/03/2021, 12:17 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Saat berbicara tentang kuliner Swiss, coklat atau keju mungkin langsung terlintas di benakmu.

Kendati demikian, Founder International Travel & Leisure Forum (ITLF) Herry Marhono mengatakan, terdapat hidangan lain yang patut dicoba saat sedang berada di sana.

Baca juga: 4 Oleh-oleh yang Wajib Dibeli saat Liburan di Swiss, Ada Lonceng Sapi

“Swiss dikelilingi lima negara yang menggunakan tiga bahasa. Ini berkaitan dengan kuliner di Swiss yang dipengaruhi oleh negara-negara yang mengelilinginya,” kata dia.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam acara Live Instagram Kompas.com Travel Talk “Jelajah Swiss: Manjakan Panca Inderamu”, Rabu (24/3/2021).

Adapun, negara-negara yang mengelilingi Swiss adalah Jerman, Austria, dan Liechtenstein yang berbahasa Jerman, serta Perancis dan Italia.

Alhasil, Swiss pun memiliki empat bahasa resmi yang mana Bahasa Jerman, Perancis, dan Italia termasuk di dalamnya.

Baca juga: Swiss Ubah Kapal Pesiar Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19

“Di area yang berbatasan dengan negara berbahasa Jerman, jenis makanan seperti sosis itu banyak ditemui. Di daerah yang berbatasan dengan Perancis dipengaruhi kuliner Perancis, demikian juga dengan yang berbatasan dengan Italia,” jelas Herry.

Kuliner Swiss

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut daftar tiga hidangan lezat yang patut dikunjungi saat sedang berlibur di Swiss, Kamis (25/3/2021):

1. Cheese fondue

Hery mengatakan bahwa cheese fondue atau fondue adalah saus keju dan merupakan hidangan yang sangat tipikal dari Swiss.

“Ini saus keju dengan panci dan garpu khusus. Biasanya ada potongan-potongan roti dan buah, kita tusukkan dengan garpu lalu dicelupkan ke saus keju ini,” tuturnya.

Ilustrasi cheese fondue atau saus keju khas Swiss (https://www.myswitzerland.com/).https://www.myswitzerland.com/ Ilustrasi cheese fondue atau saus keju khas Swiss (https://www.myswitzerland.com/).

Dalam penyajiannya, saus keju akan selalu dalam keadaan panas agar hidangan tersebut tetap dalam keadaan creamy, tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair.

Menurut dia, fondue merupakan hidangan yang kerap disantap wisatawan saat kembali berlibur ke Swiss. Untuk menikmatinya, fondue dapat ditemukan di banyak restoran di sana.

Baca juga: Rosti Kentang, Kuliner Swiss yang Membawa Kenangan Bagi Kim Jong Un

Mengutip Hello Switzerland, hidangan ini ternyata sudah dipopulerkan secara nasional sejak 1930-an melalui sebuah kampanye pemasaran oleh Swiss Cheese Union.

Hingga saat ini, kepopuleran fondue masih belum redup sehingga kamu bisa menemuinya mulai dari restoran-restoran di kota besar hingga rumah makan kecil di pegunungan.

2. Muesli

Hidangan kedua yang wajib dicicipi menurut Herry adalah muesli, yakni sereal yang dicampur berbagai biji-bijian dan kacang-kacangan, serta buah kering.

“Buah yang digunakan cranberry, kurma, apricot, anggur, dan cherry. Biasanya ini ditemui saat makan pagi. Muesli ini boleh dikatakan sangat tipikal Swiss,” ujarnya.

Ilustrasi muesli khas Swiss (PIXABAY - Bruno /Germany).PIXABAY - Bruno /Germany Ilustrasi muesli khas Swiss (PIXABAY - Bruno /Germany).

Melansir House of Switzerland, muesli adalah hidangan sarapan klasik dari Swiss yang awalnya dikenal dengan nama Apfeldiatspeise dan ditemukan pada 1900 oleh dokter Maximilian Oskar Bircher-Benner.

Pada saat itu, muesli dihidangkan oleh Bircher-Benner sebagai santapan malam yang mudah dicerna di sanatorium miliknya, yakni Lebendige Kraft di perbukitan atas Danau Zurich.

Adapun, hidangan ini merupakan bagian dari diet makanan mentahnya yang digunakan untuk mengobati penyakit kuningnya dan masalah perut pasien.

Baca juga: Liburan ke Zurich di Swiss, Ini 6 Aktivitas Serunya

Seiring berjalannya waktu, muesli pun kian populer. Hal ini membuat banyak resep baru muesli bermunculan. Misalnya adalah serpihan gandum yang diganti dengan campuran sereal.

Selain itu, yogurt, susu, atau krim juga sering digunakan dalam resep-resep tersebut sebagai pengganti susu kental.

3. Rosti

Hidangan ketiga yang patut disantap saat berada di Swiss adalah Rosti yang terbuat dari kentang dan terlihat seperti pancake.

Ilustrasi rosti Swiss (SHUTTERSTOCK/Aon Prestige Media).SHUTTERSTOCK/Aon Prestige Media Ilustrasi rosti Swiss (SHUTTERSTOCK/Aon Prestige Media).

Berdasarkan informasi dalam Taste Atlas, rosti awalnya dikonsumsi sebagai sarapan oleh para petani di kanton Bern. Namun, kini hidangan nasional Swiss tersebut disantap oleh semua orang termasuk wisatawan yang sedang berkunjung ke Swiss.

Baca juga: Wisata Sejarah di Swiss, Kunjungi Dua Kota Ini

Rosti adalah hidangan yang terbuat dari kentang yang direbus, dikupas, didinginkan, dan diparut menjadi irisan panjang sebelum digoreng dengan mentega, minyak, garam, dan sedikit lemak babi.

Saat matang, rosti akan dipotong-potong dan disajikan. Dalam penyajiannya, terkadang rosti akan dibarengi bumbu-bumbu, bawang bombai, atau keju parut.

Mau jalan-jalan gratis ke Swiss? Ikuti Quiz on Article dengan klik artikel berikut: Lima Agenda yang Wajib Masuk Itinerari Saat Berlibur ke Swiss

Satu pemenang beruntung berkesempatan membawa satu mitra perjalanan untuk liburan gratis di Swiss selama tujuh malam. Hadiah sudah termasuk dua tiket pesawat pergi-pulang Indonesia-Swiss dengan maskapai Swiss International Airlines, satu kamar hotel bintang empat, serta dua Swiss Travel Pass yang berlaku untuk delapan hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com