KOMPAS.com – Malta berencana untuk membayar wisatawan asing hingga 200 euro, setara sekitar Rp 3,48 juta untuk berwisata ke sana dengan masa menginap setidaknya tiga hari pada musim panas 2021.
Melansir Reuters, Jumat (9/4/2021), hal tersebut dilakukan guna membangkitkan kembali industri pariwisata yang jadi salah satu unggulan di Malta.
Baca juga: Negara Ini Sediakan Vaksin Covid-19 Gratis untuk Pemegang Visa Jangka Panjang
Menteri Pariwisata Malta Clayton Bartolo mengumumkan skema tersebut pada Jumat. Saat itu, dia mengatakan bahwa sebagian besar pembatasan Covid-19 diharap akan dicabut 1 Juni 2021.
Dicabutnya pembatasan Covid-19 itu berarti wisatawan yang memesan liburan musim panas secara langsung melalui hotel-hotel lokal akan menerima insentif tersebut.
Data dari World Travel and Tourism Council (WTTC) menunjukkan, industri pariwisata secara langsung dan tidak langsung menyumbang lebih dari 27 persen kepada perekonomian Malta.
Kendati demikian sejak pandemi Covid-19 melanda, sektor pariwisata negara tersebut telah babak belur terdampak olehnya.
Malta telah menarik lebih dari 2,7 juta wisatawan asing pada 2019. Namun, jumlah itu terjun bebas lebih dari 80 persen sejak Covid-19 terdeteksi pada Maret 2020.
Bertolo mengatakan, wisatawan yang memesan akomodasi di hotel bintang lima akan mendapat 100 euro dari Otoritas Pariwisata Malta dan 100 euro dari hotel. Total insentifnya adalah 200 euro.
Serupa dengan hal tersebut, mereka yang memilih hotel bintang empat akan menerima total insentif 150 euro, dan total insentif 100 euro untuk yang memilih hotel bintang tiga.
Baca juga: Dua Negara Ini Punya Paspor Terlemah Tahun 2020, Mana Saja?
Dana hibah akan bertambah 10 persen jika pemesanan dilakukan di hotel-hotel di Malta yang lebih kecil, seperti Gozo yang lokasinya tiga kilometer di utara daratan utama.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.