Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Fakta Seputar Uma Lengge, Wisata Budaya yang Dikunjungi Sandiaga dan Atta Halilintar

Kompas.com - 14/06/2021, 15:15 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Baru-baru ini, Desa Wisata Maria di Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah menjadi sorotan.

Sebab, desa ini sempat dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Atta Halilintar pada Minggu (13/6/2021).

Melansir Kompas.com, Senin (14/6/2021), Sandiaga mengatakan bahwa desa tersebut memiliki pesona yang terletak pada wisata adat budayanya, yakni Uma Lengge.

Baca juga: Maria, Desa Wisata di Bima NTB yang Memiliki Banyak Daya Tarik

Adapun, Uma Lengge adalah bangunan tradisional Suku Mbojo yang mendiami wilayah yang kini masuk dalam Kecamatan Wawo.

Namun selain itu, apa saja fakta menarik seputar Uma Lengge? Berikut Kompas.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (14/6/2021):

1. Bangunan tradisional sejak dulu kala

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Yusron Hadi menuturkan dalam keterangan resminya, Senin, bangunan lumbung kayu beratap ilalang tersebut merupakan peninggalan tempo dulu.

2. Punya arti di balik namanya

Mengutip Kompas.id, Senin (14/10/2019), Uma Lengge memiliki arti di balik namanya. Uma artinya adalah rumah, sementara Lengge artinya segitiga atau mengerucut.

3. Bentuk bangunan didesain agar tahan gempa bumi

Uma Lengge dibangun dengan bentuk tertentu untuk menghindari binatang liar dan agar tetap kuat saat terjadi gempa bumi.

Baca juga: Rencana NTB Kembangkan 99 Desa Wisata Secara Bertahap

4. Bangunan yang penuh dengan filosofi

Ketua Lembaga Adat Desa Maria tahun 2019, Hasan Abubakar (81), menjelaskan bahwa terdapat filosofi tersendiri dalam tradisi Uma Lengge.

Tidak hanya budaya menyimpang pangan di dalam lumbung, namun masyarakat juga ditabukan mengambil pangan dari sana lebih dari dua kali dalam seminggu.

Hasan mengungkapkan bahwa filosofi tersebut mengajarkan warga setempat untuk berhemat.

“Lumbung tak boleh kosong. Kata orang tua, tak baik jika sampai kosong. Pesan itu menyiratkan bahwa kita tidak boleh serakah,” tuturnya kepada Tim Ekspedisi Wallacea Harian Kompas saat berkunjung ke Desa Maria pada 17 Juli 2019.

5. Jadi tempat tinggal dan lumbung padi

Dalam keterangan pers yang diberikan oleh Kemenparekraf, Sandiaga mengatakan bahwa bangunan tradisional Suku Mbojo ini dulunya digunakan sebagai tempat tinggal oleh masyarakat setempat, dan sebagai lumbung padi.

Uma Lengge (rumah adat) di Desa Wisata Maria, Wawo, Bima, Nusa Tenggara Barat, Minggu (13/6/2021).TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma Uma Lengge (rumah adat) di Desa Wisata Maria, Wawo, Bima, Nusa Tenggara Barat, Minggu (13/6/2021).

6. Masih digunakan jadi lumbung padi

Yusron mengungkapkan, meski merupakan peninggalan dulu kala, Uma Lengge masih difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan hasil pertanian.

Seorang anggota Suku Mbojo bernama Jota Karim sempat memperlihatkan beberapa jenis biji-bijian yang tersimpan di dalam Uma Lengge miliknya.

Baca juga: Mengintip Proses Memerah Susu Kuda Liar di Bima NTB, Seperti Apa?

Selain padi, ada juga sorgum, jawawut, dan jagung. Sebagian biji-bijian ada yang digantung, ada juga yang bulirannya disimpan di dalam karung plastik.

“Ini warisan turun-temurun. Memiliki lumbung menjadi kebanggaan bagi kami,” ungkap dia.

7. Ditetapkan jadi cagar budaya

Yusron mengatakan, Uma Lengge yang disanjung oleh Sandiaga merupakan peninggalan tempo dulu yang masih dijaga hingga kini.

“Uma Lengge sudah menjadi cagar budaya Kabupaten Bima yang tetap dilestarikan,” ujar dia.

Bahkan, Sandiaga menuturkan, daya tarik wisata budaya seperti bangunan tersebut sangat langka lantaran bernilai sejarah yang tinggi.

“Ini adalah situs warisan budaya dari para leluhur Suku Mbojo, yang memiliki nilai sejarah dan keunikan tinggi dalam industri pariwisata,” jelas dia.

8. Warisan turun-temurun

Pada 2019, Tim Ekspedisi Wallacea Harian Kompas mencatat bahwa Desa Wisata Maria memiliki hampir 100 Uma Lengge di sana.

Adapun, lumbung tersebut merupakan warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi. 

Baca juga: Setelah Work From Bali, Bakal Ada Work From Lombok dan Labuan Bajo?

9. Ada tradisi untuk menyimpan hasil panen

Masyarakat Desa Maria memiliki sebuah tradisi upacara bernama Ampa Fare atau tradisi syukuran setelah panen usai. Tradisi ini diyakini telah berlangsung sejak abad kedelapan.

“Ampa Fare itu syukuran yang diselenggarakan setelah panen usai. Nah, dalam upacara itu, hasil panenan dinaikkan bersama-sama ke dalam Uma Lengge,” jelas Jota.

Sawah di desa tersebut bertipe sawah tadah hujan. Hal ini membuat para petani di sana hanya bisa panen sekali dalam setahun.

Supaya warga tidak kekurangan pangan, Ampa Fare menjadi tradisi penyelamat dari bencana kelaparan.

“Setelah panen tiba, saya akan sisihkan setidaknya dua pertiga dari hasil panen untuk disimpan di Uma Lengge,” imbuh Jota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com