Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Wisata Senang DI Yogyakarta Tidak Jadi Lockdown

Kompas.com - 22/06/2021, 10:26 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X memastikan belum akan menerapkan lockdown dalam waktu dekat.

Sebab, Pemerintah DIY tak sanggup untuk mengganti mengganti biaya hidup warganya jika lockdown diberlakukan. Keputusan ini disambut baik pelaku wisata.

"Terkait tidak jadinya lockdown, tentunya kami sebagai pelaku wisata merasa senang," kata Ketua Pokdarwis Nglanggeran Mursidi saat dikonfirmasi kompas.com, Selasa (22/6/2021).

Baca juga: PHRI Yogyakarta Minta Ada Solusi Jika Lockdown Diterapkan

Diakuinya selama pandemi pihaknya harus tegas menerapkan protokol kesehatan di kawasan wisata. Hal ini bertujuan, jangan sampai terjadi klaster baru di lokasi wisata.

Adapun prokes yang dilakukan setiap pengunjung wajib menggunakan masker, hingga cuci tangan.

"Dalam menerapkan prokes di kawasan wisata, baik kami sebagai pelaku dan wisatawan yang datang ke destinasi, kami jarus sama-sama menerapkan prokes covid-19," ujar Mursidi.

Kawasan Puncak Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, YogyakartaKOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kawasan Puncak Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta

Ia mengakui pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap kunjungan wisata di Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran. Tingkat kunjunagn anjlok hampir 70 persen, tetapi kini berangsur membaik.

"Alhamdulillah saat ini sedikit demi sedikit sudah mulai ada aktifitas wisata di Nglanggeran, sehingga harapanya pergerakan ekonomi dari sektor pariwisata tetap bisa berjalan walau dalam kondisi keterbatasan," ucap Mursidi

Baca juga: Harga Tiket Masuk Wisata di Nglanggeran dan Cara Menuju ke Sana

Sementara itu, Ketua Koperasi Notowono (kawasan wisata Mangunan) bernama Purwo Harsono mengatakan pihaknya mendukung kebijakan yang dilakukan pemerintah. Diakuinya jika lockdown dilakukan akan memperparah ekonomi.

Selama pandemi kunjungan ke kawasan Mangunan di Hutan Pinus dan sekitarnya menurun cukup drastis.

Namun demikian, pihaknya bersyukur kunjunagan bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup masyarakat yang selama ini menggantungkan dari obyek wisata.

Foto malam di Seribu Batu Songgo Langit, Yogyakarta.INSTAGRAM.com/FOLK.JOGJA Foto malam di Seribu Batu Songgo Langit, Yogyakarta.

 

Adapun, kawasan hutan pinus Mangunan selama dua pekan tidak ikut ditutup oleh pemkab Bantul.

Ipung panggilan akrab Purwo Harson menyebut pihak pengelola sudah melakukan inovasi seperti membuka malam. Namun tingkat kunjungannya belum signifikan.

Baca juga: Indahnya Suasana Malam di Seribu Batu Songgo Langit Yogyakarta

 

"Walaupun hanya sedikit pengunjung, dipakai untuk bertahan hidup," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com