Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/06/2021, 07:10 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - UNESCO berencana untuk memasukkan kawasan wisata alam Great Barrier Reef di Australia ke dalam daftar World Heritage in Danger atau Situs Warisan Terancam Punah.

Langkah tersebut dilakukan lantaran area batu karang seluas 348.000 kilometer persegi itu mengalami kerusakan parah akibat perubahan iklim dan naiknya suhu air laut. 

Baca juga: Uber Luncurkan Layanan Kapal Selam di Great Barrier Reef

Melansir dari Associated Press, kondisi Great Barrier Reef telah memprihatinkan sejak bertahun-tahun yang lalu karena mengalami pemutihan (coral bleaching) akibat kenaikan suhu air laut di tahun 2016, 2017, dan 2020.

Jika Great Barrier Reef jadi dimasukkan ke dalam daftar tersebut, maka destinasi wisata alam itu akan menjadi yang pertama yang masuk karena perubahan iklim.

Menerima banyak tentangan 

Terumbu karang terbesar di dunia, The Great Barrier Reef di Australia.SHUTTERSTOCK/DihooTro Terumbu karang terbesar di dunia, The Great Barrier Reef di Australia.

Rencana UNESCO tersebut menerima banyak tentangan dari warga Australia, termasuk Menteri Lingkungan Australia Sussan Ley.

"Ini keputusan yang salah. Jelas ada unsur politis di baliknya," kata Ley kepada Associated Press.

Baca juga: 4 Cara Mengurangi Jejak Karbon Saat Berwisata

Adapun Ley berencana untuk menentang rencana tersebut yang akan didiskusikan dalam sebuah pertemuan di bulan Juli. 

Selain memberi kesan bahwa pemerintah Australia tidak serius dalam menangani kasus kerusakan lingkungan tersebut, masuknya Great Barrier Reef ke dalam daftar Situs Warisan Terancam Punah juga dapat menurunkan pendapatan pariwisata.

Baca juga: Jelajahi Great Barrier Reef, Nikmati Sensasi Menyelam saat Musim Dingin!

Perlu diketahui bahwa Great Barrier Reef telah masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1981.

Menurut bbc.com, kawasan wisata alam itu telah menciptakan ribuan lapangan kerja. Bahkan, sebelum pandemi Covid-19 melanda, kawasan tersebut bernilai 6,4 milyar dolar Australia.

Sebelumnya, pemerintah Australia telah meluncurkan Reef 2050 Plan, sebuah rencana jangka panjang pemerintah Australia dan Queensland untuk melindungi dan mengelola Great Barrier Reef.

Baca juga: Hari Bumi, Berikut 7 Tips Liburan Ramah Lingkungan Kelar Pandemi Corona

Berdasarkan laman resminya, draft Reef 2050 Plan yang diperbarui telah dirilis untuk konsultasi publik (public consultation) dari bulan Agustus-September 2020.

Hasil dari konsultasi tersebut akan menginformasikan finalisasi Reef 2050 Plan yang diperbarui. Adapun rencana akhir yang diperbarui akan diumumkan pada awal 2021.

Kendati demikian, Komite Warisan Dunia PBB menyampaikan, rencana tersebut membutuhkan komitmen yang lebih kuat dan jelas, khususnya dalam menangani dampak perubahan iklim secepatnya. 

Mendapat tanggapan positif dari aktivis lingkungan

Keindahan bawah laut di Great Barrier Reef, Queensland, Australia(Dok.Tourism and Events Queensland) Keindahan bawah laut di Great Barrier Reef, Queensland, Australia

Meski menerima tentangan dari warga Australia, rencana UNESCO mendapat dukungan dari aktivis serta pecinta lingkungan. 

Baca juga: Cara dan Panduan Wisata Ramah Lingkungan untuk Generasi Millenial

Konsultan Lingkungan dari Australian Marine Conservational Society Imogen Zethoven merupakan salah satunya.

Melansir dari Associated Press, Zethoven berpendapat Australia belum berbuat cukup terkait perubahan iklim guna melindungi kawasan karang tersebut. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com