KOMPAS.com - UNESCO berencana untuk memasukkan kawasan wisata alam Great Barrier Reef di Australia ke dalam daftar World Heritage in Danger atau Situs Warisan Terancam Punah.
Langkah tersebut dilakukan lantaran area batu karang seluas 348.000 kilometer persegi itu mengalami kerusakan parah akibat perubahan iklim dan naiknya suhu air laut.
Baca juga: Uber Luncurkan Layanan Kapal Selam di Great Barrier Reef
Melansir dari Associated Press, kondisi Great Barrier Reef telah memprihatinkan sejak bertahun-tahun yang lalu karena mengalami pemutihan (coral bleaching) akibat kenaikan suhu air laut di tahun 2016, 2017, dan 2020.
Jika Great Barrier Reef jadi dimasukkan ke dalam daftar tersebut, maka destinasi wisata alam itu akan menjadi yang pertama yang masuk karena perubahan iklim.
Rencana UNESCO tersebut menerima banyak tentangan dari warga Australia, termasuk Menteri Lingkungan Australia Sussan Ley.
"Ini keputusan yang salah. Jelas ada unsur politis di baliknya," kata Ley kepada Associated Press.
Baca juga: 4 Cara Mengurangi Jejak Karbon Saat Berwisata
Adapun Ley berencana untuk menentang rencana tersebut yang akan didiskusikan dalam sebuah pertemuan di bulan Juli.
Selain memberi kesan bahwa pemerintah Australia tidak serius dalam menangani kasus kerusakan lingkungan tersebut, masuknya Great Barrier Reef ke dalam daftar Situs Warisan Terancam Punah juga dapat menurunkan pendapatan pariwisata.
Baca juga: Jelajahi Great Barrier Reef, Nikmati Sensasi Menyelam saat Musim Dingin!
Perlu diketahui bahwa Great Barrier Reef telah masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1981.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.