KOMPAS.com – Museum atau Gedung Mohammad Hoesni Thamrin (M.H. Thamrin) merupakan salah satu lokasi bersejarah di Jakarta Pusat. Keberadaannya penting baik untuk sejarah Ibu Kota maupun Indonesia.
Jika sedang berwisata di Salemba, mampirlah ke museum ini. Letaknya di tengah-tengah pemukiman jauh dari hiruk-pikuk jalan besar Ibu Kota, tepatnya di Jl. Kenari 2 No. 15, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
Saat memasuki halaman bangunan, orang-orang akan disambut patung M.H. Thamrin yang gagah. Titik tersebut juga kerap dijadikan lokasi foto oleh para pengunjung.
Berikut hal-hal menarik seputar Museum M.H. Thamrin yang Kompas.com rangkum, Selasa (22/6/2021):
Awalnya, bangunan ini dibangun oleh orang Belanda Bernama Meneer Has.
Melansir dari Kompas.com, bangunan ini difungsikan sebagai tempat penyimpanan buah-buahan dan pemotongan hewan yang selanjutnya dikirim ke instansi-instansi dan perumahan-perumahan Belanda di Batavia.
Baca juga: Gedung Mohammad Hoesni Thamrin, Museum di Tengah Ramainya Salemba
Selanjutnya, pada 12 Maret 1927, M.H. Thamrin membeli bangunan ini dari Meneer Has.
Bangunan ini diresmikan menjadi museum tanggal 11 Januari 1986 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, R. Soeprapto.
Lahir tanggal 16 Februari 1894 di Weltevreden Batavia, M.H. Thamrin berasal dari keluarga berada pada waktu itu.
Berdasarkan keterangan Muslim, salah satu pemandu di Museum M.H. Thamrin, kakek dari M.H. Thamrin berkebangsaan Inggris yang juga pengusaha hotel di Petojo dan Sukabumi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.