Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kerajaan Majapahit, Berhasil Satukan Nusantara, tetapi Runtuh akibat Perang Saudara

Kompas.com - Diperbarui 01/10/2021, 21:04 WIB
Kistin Septiyani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Di bawah kekuasaan raja keempat, Prabu Hayam Wuruk yang didampingi Mahapatih Gajah Mada, Majapahit menjadi kerajaan yang termahsyur. 

Masa kejayaan Majapahit

Dikutip dari "Hikayat Majapahit: Kebangkitan dan Keruntuhan Kerajaan Terbesar di Nusantara", pada masa jayanya, Majapahit memiliki 98 kerajaan bawahan.

Kerajaan-kerajaan tersebut membentang dari Sumatera hingga Papua. Kerajaan tersebut juga menguasai wilayah yang kini menjadi negara Singapura, Malaysia, Brunei, Timor Timur dan bagian selatan Filipina.

Kejayaan Majapahit ini tentu tak bisa terlepas dari peran Gajah Mada dan pasukannya.

Sebagai seorang patih, Gajah Mada memimpin pasukan Bhayangkara dengan sangat baik.

Baca juga: Sepenggal Majapahit di Museum Trowulan

Gajah Mada disebut sebagai pemimpin yang kuat dan pandai dalam membuat strategi perang. Ia juga mampu menganalisa masalah dengan sangat baik.

Berdasarkan "Majapahit Kingdom", pasukan Bhayangkara merupakan pasukan yang dilatih secara khusus untuk mengatasi beragam hambatan.

Pasukan berjumlah sekitar sepuluh orang ini dilatih untuk menggunakan beragam senjata. Mereka bahkan juga mampu menggunakan barang-barang biasa sebagai senjata.

Gajah Mada memiliki peranan penting dalam kejayaan Majapahit. Tokoh yang terkenal dengan Sumpah Palapa ini memiliki keinginan yang sangat kuat untuk menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

Ilustrasi Raja Hayam WurukWikimedia Commons Ilustrasi Raja Hayam Wuruk

Dalam Sumpah Palapa yang diucapkannya, Gajah Mada berjanji tidak akan makan dan minum sampai berhasil menyatukan Nusantara. Berkat kegigihannya, Gajah Mada berhasil menepati sumpahnya menyatukan.

Runtuhnya Majapahit

Tim ekskavasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, melakukan ekskavasi di sudut timur laut Situs Kumitir, Rabu (24/3/2021). Situs Kumitir diyakini sebagai salah satu jejak arkeologis peninggalan Kerajaan Majapahit.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Tim ekskavasi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, melakukan ekskavasi di sudut timur laut Situs Kumitir, Rabu (24/3/2021). Situs Kumitir diyakini sebagai salah satu jejak arkeologis peninggalan Kerajaan Majapahit.

Dalam "Majapahit Kingdom", Gajah Mada yang selama ini berhasil menyatukan nusantara terpaksa dicopot jabatannya sebagai patih setelah pertempuran Majapahit dengan Kerajaan Sunda pecah.

Meski memenangkan pertempuran tersebut, Dyah Pitaloka, putri Kerajaan Sunda yang ingin dinikahi Raja Hayam Wuruk memilih bunuh diri.

Alhasil, Hayam Wuruk pun memecat Gajah Mada dan mengasingkannya di sebuah wilayah bernama Madakaripura.

Baca juga: Pameran Virtual Museum Brawijaya, Hadirkan Majapahit secara Digital

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

8 Tips Mendaki Gunung Prau yang Aman untuk Pemula

Jalan Jalan
Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Fenomena Pemesanan Hotel 2024, Website Vs OTA

Travel Update
6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

6 Tips Menginap Hemat di Hotel, Nyaman di Kantong dan Pikiran

Travel Tips
Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com