Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jodoh dan 4 Hal Lain yang Bisa Diketahui Lewat Weton Jawa

Kompas.com - 31/08/2021, 19:14 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.comWeton Jawa, yang penghitungannya berdasarkan kalender Jawa, masih menjadi bagian penting dalam kehidupan sebagian besar masyarakat Jawa untuk mengetahui beragam hal.

Bagi yang masih awam terhadap weton Jawa, mereka mungkin menganggap bahwa hal tersebut hanya bisa mengetahui seputar perjodohan, atau hari baik untuk mengadakan acara pernikahan.

Baca juga: Weton Jawa, Penanda Hari Kelahiran yang Dihitung dengan Kalender Jawa

Kendati demikian, Filolog dan Konsultan Pawukon di Museum Radya Pustaka Surakarta Totok Yasmiran mengatakan, weton Jawa juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui berbagai macam hal.

“Dengan weton, kita dapat mengetahui nilai atau neptunya. Selain itu, sifat, perwatakan atau karakter seseorang bisa dikenali melalui wetonnya,” jelas dia kepada Kompas.com, Minggu (29/8/2021).

Lantas, apa saja yang bisa diketahui melalui weton? Berikut Kompas.com rangkum berdasarkan pemaparan Totok, Selasa (31/8/2021):

1. Jodoh

Totok mengatakan, satu hal yang paling sering ditanyakan saat orang-orang konsultasi weton adalah seputar jodoh atau perjodohan.

Perhitungan ini disebut sebagai petung salakirabi atau pasatowan salakirabi dalam Bahasa Jawa. Untuk menghitungnya, kedua calon mempelai harus sudah mengetahui weton mereka.

Totok mencontohkan ada calon pengantin pria dengan weton Ahad Pahing. Jika dijumlahkan, neptu weton tersebut adalah 14. Hasil didapat dari penjumlahan 5 untuk Ahad dan 9 untuk Pahing.

Untuk calon pengantin wanita, wetonnya misalnya Rebo Legi dengan neptu 12. Hasil didapat dari 7 untuk Rebo dan 5 untuk Legi.

“Jumlah neptu keduanya 26. Dengan menerapkan pola 4 siklus, maka didapatkan kriteria Gembili atau berpotensi banyak keturunan. Atau 26:4 sisa 2 Gembili,” jelas Totok.

Baca juga: 

Jika hasil penghitungan weton pada dua pola siklus selanjutnya adalah positif, umumnya calon pasangan akan melanjutkan ke jenjang berikutnya.

Namun, Totok mengatakan bahwa tidak jarang ada calon pasangan yang setelah dihitung wetonnya, ternyata hasilnya negatif.

Tidak jarang juga mereka mengurungkan niat untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Namun, dia menuturkan bahwa terkadang masih ada solusi atau jalan keluar.

“Solusinya yaitu dengan menjumlah neptu kedua calon tersebut dengan neptu hari yang dipilih untuk melangsungkan akad nikah, sehingga diperoleh kriteria yang positif,” katanya.

2. Karakter dasar seseorang

WayangShutterstock Wayang

Hal selanjutnya yang dapat diketahui lewat weton adalah karakter dasar seseorang. Totok menyebutnya sebagai karakter gawan.

“Karakter gawan atau watak bawaan sejak lahir, tercermin dari weton tersebut. Misalnya, orang yang lahir pada hari Minggu Wage atau Ahad Wage berwatak Lakuning Angin dan Satriya Wibawa,” jelas dia.

Adapun, Lakuning Angin merupakan pandai mengambil hati orang, namun menakutkan jika sedang marah. Sementara Satriya Wibawa adalah dihormati orang karena kemuliaan dan keluhurannya.

Meski demikian, menurut Totok untuk mengetahui karakter dasar seseorang tidak hanya melalui weton saja namun juga melalui wuku.

Mengutip Tribun Jogja, wuku berkaitan dengan pawukon atau horoskop Jawa. Dalam bahasa Jawa Kuno, arti wuku adalah pekan atau seminggu. Satu wuku berarti tujuh hari.

Baca juga: 

3. Tanggal baik

Weton Jawa, menurut Totok, juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui tanggal baik.

Beberapa yang bisa ditanyakan saat konsultasi adalah tanggal untuk mengadakan acara pernikahan dan hari khitanan.

Selanjutnya adalah untuk mengetahui hari yang tepat untuk operasi caesar. Namun Totok menegaskan, hal ini tetap harus atas saran dokter jika yang bersangkutan ingin memilih hari yang disarankan berdasarkan weton.

4. Kecocokan terhadap sesuatu

Terkait kecocokan terhadap sesuatu, Totok mengungkapkan, masyarakat yang konsultasi weton Jawa bisa mengetahui seputar membangun rumah, serta memulai atau merintis usaha baru.

Baca juga: Langkah Museum Radya Pustaka Solo Menyelamatkan Transkrip Kuno

5. Masalah kehidupan

Totok tidak menampik bahwa ada saja masyarakat yang konsultasi seputar masalah kehidupan.

Melalui weton, hal yang dapat ditanya atau diketahui di antaranya adalah perhitungan selamatan orang meninggal dunia.

Kemudian pemberian nama untuk bayi, seputar masalah keluarga seperti hubungan suami dan istri yang kurang harmonis, atau kenakalan anak.

Bisa wisata sambil konsultasi weton di Museum Radya Pustaka

Jika ingin mengetahui hal lain yang dapat diketahui melalui weton, kamu bisa berkunjung ke Museum Radya Pustaka Surakarta di Kota Solo, Jawa Tengah.

Tidak hanya bisa berwisata sambil menikmati koleksi yang ada, wisatawan juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi weton atau pawukon yang ada setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Baca juga: Naskah Kuno Koleksi Radya Pustaka Jadi Bahan Penelitian Pengunjung dari Luar Negeri

“Pelayanan konsultasi tentang weton dan pawukon di Museum Radya Pustaka sudah lama ada, dan ini merupakan daya tarik tersendiri,” ungkapnya.

Kendati demikian, saat ini museum tersebut sedang menutup sementara kunjungan wisatawan akibat PPKM di Jawa dan Bali.

Apabila sudah sangat penasaran dengan weton Jawa dan pawukon, Totok mengatakan bahwa museum membuka layanan tersebut secara virtual.

Jika ingin konsultasi weton atau pawukon secara daring, kamu bisa langsung menghubungi Totok via WhatsApp +62818-0444-0051.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com