Saat berjalan menuju pintu keluar, wisatawan harus melalui area suvenir atau oleh-oleh. Banyak kios pengunjung yang menjual oleh-oleh khas Dieng, seperti carica sampai sabun belerang.
Wisatawan bisa membeli suvenir di area ini dengan leluasa karena banyak sekali kios pedagang. Ada pula penjual makanan dan minuman, mengingat ada larangan membawa makanan dan minuman di kawasan Kawah Sikidang.
Baca juga: Penginapan di Dieng Tawarkan Promo Work From Dieng, Harga Mulai Rp 50.000
Namun, ternyata jalan yang harus dilalui wisatawan untuk menuju pintu keluar cukup panjang. Bahkan, ada lebih dari 10 jalur di area suvenir yang harus dilalui wisatawan untuk sampai di pintu keluar.
Bahkan, sampai ada tulisan keluhan sampai caci makian dari pengunjung yang diharuskan melewati “labirin” area suvenir yang cukup panjang.
Keluhan itu ditulis menggunakan arang di kios pedagang yang tutup atau belum ditempati. Banyak tulisan bahkan berisi makian yang cukup kasar.
“Kutempuh jalan ini dengan penuh kesengsaraan,” tulis salah satu tulisan yang ada di dinding kios.
Baca juga: DAMRI Punya Rute Baru Wisata ke Candi Borobudur dan Dieng
Meski begitu, ada pengunjung tertentu yang tidak diwajibkan melewati labirin area suvenir itu. Mereka adalah yang tidak kuat berjalan jauh, seperti lansia atau penyandang disabilitas.
Pengunjung kategori seperti itu bisa menghubungi nomor petugas yang tercantum di sana untuk dibukakan pintu darurat yang langsung mengarah ke area parkir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.