Selain itu, dia juga menyarankan agar wisatawan rombongan tiba lebih pagi sebagai antisipasi lahan parkir masih tersedia.
“Dari arah bawah itu suka ada yang nawarin parkir dengan bilang parkir di lokasi wisata sudah penuh. Jadi lebih baik datang dulu dan menanyakan tempat parkirnya. Kalau pun penuh nanti akan kita arahkan lokasi parkirnya,” jelas Intania.
Sebelumnya, beredar di beberapa akun Instagram yang mengeluhkan harga tiket parkir untuk bus yang dipatok sebesar Rp 150.000.
Kanit Intel Polsek Lembang Iptu Dindin Sofian menjelaskan, kronologinya berawal dari tiga pelaku parkir liar yang kini telah diamankan. Mereka langsung menyodorkan selembar tiket parkir seharga Rp 150.000.
Baca juga:
“Alasannya (pelaku) itu uang untuk menjaga keamanan. Kemudian yang mengunggah video itu keberatan. Tiket parkirnya juga bukan milik pemda (Pemerintah Daerah),” terangnya, Senin.
Kejadian ini mendapat perhatian dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Melansir Kompas.com, Selasa (12/10/2021), Kadisparbud Jabar Deddy Taufik mengatakan bahwa kejadian pungli tersebut memberi kesan negatif kepada para wisatawan yang berimbas pada menurunnnya kunjungan dan perekonomian warga.
“Jika pengalamannya negatif, maka kunjungan juga bisa berkurang. Ini harus kita antisipasi bersama, karena pariwisata ini akan merupakan salah satu sektor yang penting untuk kebangkitan ekonomi di masa pandemi Covid-19,” ujar dia, Senin.
Kendati demikian, dirinya tidak menampik bahwa kejadian ini banyak terjadi di daerah tujuan wisata Jabar.
Bahkan menurut cerita yang dipaparkan, dia pernah menemukan tarif parkir kendaraan sebesar Rp 150.000 di salah satu tempat wisata yang dikelola bersama dengan warga setempat di Jabar Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.