Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Harga Parkir Bus di Farmhouse Lembang Tidak Sampai Rp 150.000

Kompas.com - 12/10/2021, 16:04 WIB
Nabilla Ramadhian,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Sejak Minggu (10/10/2021), video yang menunjukkan harga parkir bus di kawasan wisata Farmhouse dan The Great Asia Africa, Lembang, Kabupaten Bandung Barat mencapai Rp 150.000 tengah viral di media sosial.

Melansir Kompas.com, Senin (11/10/2021), disinyalir bahwa pungutan liar (pungli) tersebut terjadi lantaran seorang warga memarkirkan bus di lahan parkir milik perorangan.

Lantas, berapa harga parkir kendaraan yang sebenarnya bagi wisatawan yang hendak menaruh kendaraan di kawasan Farmhouse dan The Great Asia Africa yang dikelola Perisai Group?

 Baca juga:

Harga tiket parkir di Farmhouse Lembang

Corporate Secretary & PR Perisai Group Intania Setiati mengatakan, harga tiket parkir pada kawasan wisata Farmhouse dan The Great Asia Africa tidak mencapai Rp 150.000.

“Harga parkirnya untuk bus Rp 25.000 per dua jam pertama dan Rp 5.000 untuk satu jam berikutnya. Jadi kalau mau berjam-jam juga harganya enggak akan Rp 150.000,” tegas dia, Senin.

Sebagai informasi, dua kawasan wisata tersebut memiliki tiga titik lahan parkir yang cukup luas untuk berbagai jenis kendaraan.

Jika ingin berkunjung ke salah satu dari dua tempat wisata di Lembang tersebut, Intan mengimbau agar calon wisatawan rombongan melakukan reservasi dulu guna menghindari pungli.

Pengunjung Farm House berfoto di depan rumah Hobbit yang ada di area Petting Zoo, Selasa (22/12/2015).Purwandini Sakti Pratiwi Pengunjung Farm House berfoto di depan rumah Hobbit yang ada di area Petting Zoo, Selasa (22/12/2015).

Selain itu, dia juga menyarankan agar wisatawan rombongan tiba lebih pagi sebagai antisipasi lahan parkir masih tersedia.

“Dari arah bawah itu suka ada yang nawarin parkir dengan bilang parkir di lokasi wisata sudah penuh. Jadi lebih baik datang dulu dan menanyakan tempat parkirnya. Kalau pun penuh nanti akan kita arahkan lokasi parkirnya,” jelas Intania.

Kejadian pungli yang dapat perhatian Pemprov Jabar

Sebelumnya, beredar di beberapa akun Instagram yang mengeluhkan harga tiket parkir untuk bus yang dipatok sebesar Rp 150.000.

Kanit Intel Polsek Lembang Iptu Dindin Sofian menjelaskan, kronologinya berawal dari tiga pelaku parkir liar yang kini telah diamankan. Mereka langsung menyodorkan selembar tiket parkir seharga Rp 150.000.

Baca juga:

“Alasannya (pelaku) itu uang untuk menjaga keamanan. Kemudian yang mengunggah video itu keberatan. Tiket parkirnya juga bukan milik pemda (Pemerintah Daerah),” terangnya, Senin.

Kejadian ini mendapat perhatian dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Melansir Kompas.com, Selasa (12/10/2021), Kadisparbud Jabar Deddy Taufik mengatakan bahwa kejadian pungli tersebut memberi kesan negatif kepada para wisatawan yang berimbas pada menurunnnya kunjungan dan perekonomian warga.

“Jika pengalamannya negatif, maka kunjungan juga bisa berkurang. Ini harus kita antisipasi bersama, karena pariwisata ini akan merupakan salah satu sektor yang penting untuk kebangkitan ekonomi di masa pandemi Covid-19,” ujar dia, Senin.

Kendati demikian, dirinya tidak menampik bahwa kejadian ini banyak terjadi di daerah tujuan wisata Jabar.

Bahkan menurut cerita yang dipaparkan, dia pernah menemukan tarif parkir kendaraan sebesar Rp 150.000 di salah satu tempat wisata yang dikelola bersama dengan warga setempat di Jabar Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com