Kuliner tradisional yang bisa Anda coba, di antaranya gudeg manggar, thiwul, kicak, cemplon, sayur bobor, sayur jambu mete, sambel terong, sambal bawang, sambal jenggot, sayur oyok-oyok, botok, sayur lompong, bledak, mie lethek, gudangan, pecel, dan sejumlah kudapan lainnya.
Baca juga: 16 Kuliner Malam di Yogyakarta, Ada Gudeg Hingga Mie Ayam
Apabila bertandang ke Pasar Kaki Langit, sebaiknya datang pada pagi hari. Sebab, pasar ini hanya buka mulai pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Uniknya lagi, sistem pembayaran di pasar ini tidak menggunakan transaksi seperti pada umumnya, melainkan menggunakan koin kayu yang sudah disediakan sebagai alat pembayaran saat berbelanja.
Ide ini terinspirasi dari sistem pembayaran pada zaman Majapahit. Anda tidak perlu khawatir bagaimana mendapatkan dan menggunakan uang koin karena pihak pasar akan mengajarkannya kepada para pengunjung.
Di Desa Wisata Kaki Langit, wisatawan akan dihibur dengan pertunjukan kesenian tradisional, seperti Gejog Lesung, Cokean, Tarian Budi Astuti, Tarian Gambyong, dan lainnya.
Baca juga: Mengenal Prajurit Keraton Yogyakarta Melalui Paket Wisata Bregada Adventure
Tak sekadar tampil, warga Desa Wisata Kaki Langit juga mengajak para wisatawan ikut bermain dalam pertunjukan bersama warga.
Hiburan rakyat ini tentu akan memberikan pengalaman tersendiri bagi wisatawan, terutama yang berasal dari luar Yogyakarta.
Dengan berbagai fasilitas dan daya tarik yang ditawarkan, berlibur ke Wisata Kaki Langit tidak cukup sehari.
Bagi Anda yang ingin menikmati suasana Wisata Kaki Langit lebih lama, Desa Wisata ini memiliki 27 homestay dengan 65 kamar.
Homestay berkonsep rumah tradisional limasan dan joglo ini ditawarkan mulai dari Rp 150.000 per malam dengan kapasitas dua orang tanpa fasilitas toilet di dalamnya.
Baca juga: Omah Budoyo, Tempat Wisata Kreatif Baru di Yogyakarta
Tidak perlu khawatir, desa wisata ini sudah menyediakan fasilitas umum 137 toilet yang berada di sekitar Desa Wisata Kaki Langit. Semuanya pun sudah berstandar nasional.
Namun, jika Anda ingin meng-upgrade kamar homestay dengan fasilitas toilet di dalam, Anda bisa mendapatkannya dengan tarif kamar Rp 200.000 per malam. Cukup terjangkau bukan?
Lebih istimewanya lagi, bagi mereka yang menginap bisa mengikuti segala macam aktivitas warga, mulai dari memasak dengan cara tradisional, ikut bertani di sawah, belajar seni dan budaya, serta edukasi pertanian.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan Jeep untuk menjelajahi Desa Wisata Kaki Langit.