Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2021, 07:31 WIB

KOMPAS.comPandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia membuat tren berwisata berubah.

Itu karena masyarakat tidak lagi bisa bepergian dengan bebas, terlebih berwisata ke negara lain.

Baca juga: Virtual Tour Hanya Eksis Selama Pandemi Covid-19?

Berikut ini adalah tren berwisata yang berubah karena pandemi Covid-19:

1. Frekuensi bepergian berkurang, durasi waktu tinggal bertambah

Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya mengatakan, frekuensi orang bepergian menurus sejak pandemi.

Baca juga: Mari Berwisata pada Hari Biasa

“Sekarang frekuensi bepergian jarang, tapi tinggalnya lebih lama. Kayak bisa lebih dari seminggu,” kata dia dilansir dari Antara, Kamis (25/11/2021).

2. Bepergian dengan orang yang dikenal

Nia melanjutkan, perbedaan tren yang kedua adalah masyarakat kini lebih nyaman bepergian dengan seseorang yang lebih dikenal.

Ilustrasi wisatawan di Pura Ulun Danu, Bali. Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi wisatawan di Pura Ulun Danu, Bali.

Selain lebih dikenal, teman bepergian saat masa pandemi juga lebih diketahui seputar riwayat kesehatannya.

3. Harga tiket tak lagi jadi perhatian utama

Selanjutnya, imbuh Nia, masyarakat sekarang tidak lagi menjadikan harga tiket sebagai perhatian utama.

Sekarang ini, masyarakat lebih memilih moda transportasi dengan penerapan protokol kesehatan yang baik.

Baca juga: Ada Diskon 50 Persen bagi Wisatawan di Yogyakarta, Ini Cara Dapatkan

“Kalau dulu kan harga yang jadi perhatian pertama. Sekarang protokolnya,” ujar Nia.

4. Membeli tiket yang bisa dijadwal ulang

Pandemi Covid-19 membuat terjadinya perubahan peraturan seputar perjalanan yang lebih sering dan mendadak.

Oleh karena itu, Nia mengatakan bahwa masyarakat lebih memilih memesan tiket dan hotel yang terdapat jaminan uang kembali atau bisa dijadwal ulang.

Baca juga: Rindu Berwisata Alan dan Petualangan? Kamu Tidak Sendiri

“Refund, reschedule, itu yang menentukan orang dalam memilih perjalanannya. Karena kalau sewaktu-waktu peraturan berubah, tiket bisa di-refund atau reschedule,” tutur dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+