Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pantau Wisata Bali agar Patuhi Prokes, Persiapan G20 Tahun 2022

Kompas.com - 14/12/2021, 09:08 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Menurut pemerintah, tempat-tempat wisata di Bali secara umum sudah memenuhi standar dalam penerapan protokol kesehatan (prokes), sehingga siap menjadi tuan rumah G20 tahun 2022.

Untuk informasi, presidensi G20 telah berlangsung di Bali sejak tanggal 1 Desember 2021 dan akan berlanjut hingga 30 November 2022 mendatang, melansir dari Kompas.com.

"Data Satgas Covid-19 bulan lalu, seluruh kabupaten atau kota di Bali rata-rata memiliki tingkat kepatuhan protokol kesehatan, memakai masker juga menjaga jarak lebih dari 75 persen,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Baca juga: Kain Tenun Gringsing Bali Bakal Jadi Suvenir KTT G20

Pernyataan itu ia sampaikan dalam acara Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)di Jakarta Pusat, Senin (13/12/2021).

Ia melanjutkan, tingkat vaksinasi di Provinsi Bali secara umum juga sudah cukup tinggi. Vaksinasi Covid-19 dosis pertama bahkan telah mencapai 101.68 persen. Sedangkan untuk dosis kedua adalah 90.05 persen.

Tak hanya itu, hingga saat ini sudah tercatat ada 2.212 usaha yang tersertifikasi Indonesia Care (CHSE). 

Adapun Kemenparekraf memang menentukan tempat wisata tertentu dengan menerima usulan dari Dinas Provinsi yang membidangi pariwisata selaku pembina di daerahnya.

Baca juga:

Usulan tempat wisata yang diajukan ini harus memiliki kriteria minimal, yaitu memiliki sertifikat CHSE.

“Kriteria ini kami berikan agar tempat wisata yang diajukan terjamin protokol kesehatannya. Serta, karena sudah tersertifikasi maka jika ada pengaturan baru seperti penerapan aplikasi PeduliLindungi, akan lebih mudah untuk mengarahkannya,” jelas Sandiaga.

Ilustrasi wisatawan bersepeda di baliDok. Shutterstock/Elizaveta Galitckaia Ilustrasi wisatawan bersepeda di bali

Terkait evaluasi penerapan aplikasi PeduliLindungi pada tempat wisata, yang di dalamnya termasuk uji coba serta pengaturan mengenai protokol kesehatan, secara umum juga berjalan  baik.

Selain itu, beberapa event besar yang berlangsung di Bali dalam beberapa waktu terakhir, seperti gelaran bulu tangkis dunia yang berjalan lancar, juga menjadi salah satu indikator kesiapan.

Meskipun beberapa pengunjung masih belum memiliki aplikasi PeduliLindungi dan kurang kesadaran dalam menjaga prokes. Kemenparekraf yakin bahwa protokol kesehatan serta faktor-faktor penting lainnya bisa terus didorong untuk dijalankan dan diperkuat.

Baca juga: Sandiaga Uno Soroti PeduliLindungi yang Masih Sering Bermasalah

Fakta dan data tersebut menunjukkan tingkat kesiapan masyarakat, tempat wisata, dan sentra ekonomi kreatif di Bali dalam menyambut wisatawan, termasuk agenda G20 tahun 2022.

Melansir dari Kompas.com, KTT G20 pada bulan Oktober 2022 akan dihadiri 20 anggota negara yaitu Afrika Selatan, Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Perancis, Rusia, China, Turki, dan Uni Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com